Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Timur Tengah Memanas, AS Evakuasi Sebagian Staf Diplomatik dari Irak

ilustrasi bendera AS (pexels.com/Brett Sayles)
Intinya sih...
  • Trump tidak yakin kesepakatan nuklir AS-Iran dapat Tercapai
  • AS antisipasi serangan Israel ke Iran
  • Iran sebut ancaman militer AS hanya akan memicu ketidakstabilan

Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) mempersiapkan evakuasi sebagian staf kedutaannya di Irak dan mengesahkan keberangkatan sukarela personelnya dari berbagai lokasi di Timur Tengah, termasuk Bahrain, Kuwait, dan Uni Emirat Arab. Hal tersebut dilakukan setelah kekhawatiran terkait keamanan di kawasan meningkat.

Penarikan dilakukan karena Iran mengancam akan menargetkan pangkalan militer AS di Timur Tengah jika konflik pecah. Ketegangan di wilayah tersebut meningkat dalam beberapa hari terakhir seiring pembicaraan nuklir antara Washington dan Teheran yang tampaknya menemui jalan buntu.

Presiden AS, Donald Trump, mengatakan perintah evakuasinya pada Rabu (11/6/2025) diberikan karena wilayah tersebut dapat menjadi tempat yang berbahaya. Evakuasi sebagian telah dilakukan karena kekhawatiran dapat menjadi target milisi yang berpihak pada Iran di Irak. Komando Pusat AS (CENTCOM) saat ini terus memantau ketegangan yang berkembang di kawasan, dilaporkan Al Jazeera.

1. Trump tidak yakin kesepakatan nuklir AS-Iran dapat Tercapai

Dialog Iran dan AS gagal mencapai kesepakatan soal pengayaan uranium Teheran. Negara Timur Tengah itu membelanya sebagai hak yang tidak dapat dinegosiasikan, sementara Washington menyebutnya sebagai garis merah. Trump menegaskan pihaknya tidak akan mengizinkan Iran memperoleh senjata nuklir.

AS telah mengonfirmasi bahwa utusan khususnya, Steve Witkoff, akan bertemu Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, untuk membahas tanggapan Teheran terhadap proposal Washington baru-baru ini. Pada Rabu, Trump mengaku kurang yakin bahwa kedua negara dapat mencapai kesepakatan untuk menghentikan pengayaan uranium Iran.

"Saya semakin tidak yakin tentang hal (kesepakatan) itu. Mereka tampaknya menunda dan saya pikir itu memalukan. Saya kurang yakin sekarang dibandingkan beberapa bulan yang lalu," ungkap Trump, dikutip dari CNN.

2. AS antisipasi serangan Israel ke Iran

ilustrasi bendera AS (unsplash.com/chris robert)

Bulan lalu, AS memperoleh laporan intelijen yang menunjukkan bahwa Israel sedang mempersiapkan diri untuk menyerang fasilitas nuklir Iran. Dua sumber intelijen mengatakan bahwa Washington telah mengamati indikasi postur militer Tel Aviv, termasuk pergerakan amunisi dan penyelesaian latihan udara.

Pada Rabu, para pejabat AS telah diberi tahu bahwa Israel sepenuhnya siap untuk melancarkan serangan terhadap Iran. Washington mengantisipasi bahwa Teheran dapat membalas dengan menargetkan lokasi-lokasi tertentu negaranya di Irak.

Penarikan pada Rabu didasarkan pada komitmen AS untuk menjaga keamanan warganya, baik di dalam maupun luar negeri. Kedutaan Besar Washington di Baghdad sebelumnya telah melakukan evakuasi sehingga memiliki staf yang terbatas sejak. Perintah tersebut tidak akan memengaruhi sejumlah besar personel.

3. Iran sebut ancaman militer AS hanya akan memicu ketidakstabilan

ilustrasi bendera Iran (unsplash.com/mostafa meraji)

Perwakilan Iran di PBB mengatakan bahwa negaranya tidak berusaha mendapatkan senjata nuklir. Pihaknya menyebut militerisme AS hanya akan memicu ketidakstabilan. Pejabat senior Teheran mengatakan bahwa ancaman militer selalu menjadi bagian dari taktik negosiasi Washington dengan negaranya.

"Ancaman kekuatan yang luar biasa tidak akan mengubah fakta. Diplomasi, bukan militerisme, adalah satu-satunya jalan ke depan," bunyi pernyataan Iran.

"Jika konflik dijatuhkan kepada kami, korban lawan pasti akan lebih banyak daripada kami. Dalam hal itu, AS harus meninggalkan kawasan karena semua pangkalannya berada dalam jangkauan kami. Kami memiliki akses ke sana, dan kami akan menargetkan semuanya di negara tuan rumah tanpa ragu-ragu," sambungnya,

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rama
EditorRama
Follow Us