Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) mempersiapkan evakuasi sebagian staf kedutaannya di Irak dan mengesahkan keberangkatan sukarela personelnya dari berbagai lokasi di Timur Tengah, termasuk Bahrain, Kuwait, dan Uni Emirat Arab. Hal tersebut dilakukan setelah kekhawatiran terkait keamanan di kawasan meningkat.
Penarikan dilakukan karena Iran mengancam akan menargetkan pangkalan militer AS di Timur Tengah jika konflik pecah. Ketegangan di wilayah tersebut meningkat dalam beberapa hari terakhir seiring pembicaraan nuklir antara Washington dan Teheran yang tampaknya menemui jalan buntu.
Presiden AS, Donald Trump, mengatakan perintah evakuasinya pada Rabu (11/6/2025) diberikan karena wilayah tersebut dapat menjadi tempat yang berbahaya. Evakuasi sebagian telah dilakukan karena kekhawatiran dapat menjadi target milisi yang berpihak pada Iran di Irak. Komando Pusat AS (CENTCOM) saat ini terus memantau ketegangan yang berkembang di kawasan, dilaporkan Al Jazeera.