Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Trump Ancam Tarif Tambahan 50 Persen ke China, Ini Respons Beijing

Presiden AS, Donald Trump, saat mengumumkan rincian tarif resiprokal. (The White House, Public domain, via Wikimedia Commons)

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif tambahan sebesar 50 persen kepada China jika negara tersebut tidak membatalkan tarif balasannya paling lambat pada Selasa (8/4/2025). Ancaman itu muncul saat pasar global terus menunjukkan tren negatif.

Sebelumnya, Gedung Putih akan mengenakan tarif sebesar 34 persen kepada China, yang direspons Beijing dengan mengumumkan tarif balasan sebesar 34 persen kepada AS. Trump telah memperingatkan bahwa negara mana pun yang melakukan pembalasan terhadap tarif AS akan segera menghadapi tarif baru yang jauh lebih tinggi dari sebelumnya.

"Jika China tidak menarik kenaikan tarif sebesar 34 persen di atas penyalahgunaan perdagangan jangka panjang mereka paling lambat besok, 8 April 2025, AS akan mengenakan tarif tambahan sebesar 50 persen terhadap China, yang berlaku mulai 9 April," tulis Trump di media sosial Truth Social.

"Selain itu, semua pembicaraan dengan China mengenai pertemuan yang diminta dengan kami (AS) akan dihentikan!" tambahnya, dikutip dari The Guardian.

1. China bersumpah tak akan menyerah lawan ancaman tarif Trump

Merespons Trump, Beijing bersumpah akan 'berjuang sampai akhir' jika Presiden AS itu mengenakan tarif tambahan. Kedutaan Besar China di AS menuduh Washington melakukan perundungan ekonomi dan mengatakan Negeri Tirai Bambu akan melindungi hak dan kepentingannya yang sah. 

Mengutip NBC News, jika tarif tambahan Trump sepenuhnya dilaksanakan, total tarif yang dibebankan AS ke China akan mencapai 104 persen. Kementerian Perdagangan Beijing menyebut tindakan balasan China sebelumnya sepenuhnya dapat dibenarkan. Pihaknya menyebut ancaman tarif tambahan Trump sebagai 'kesalahan di atas kesalahan'. 

Tarif balasan Beijing mulai berlaku pada Kamis (10/4/2025). Kementerian mendesak AS untuk membatalkan semua tindakan tarif sepihak terhadap China dan menyelesaikan sengketa perdagangan melalui dialog.

"Tekanan dan ancaman bukanlah cara yang tepat untuk berurusan dengan China. China menegaskan kembali bahwa tidak ada pemenang dalam perang dagang, dan proteksionisme tidak akan membawa hasil. China akan dengan tegas mengambil tindakan balasan untuk melindungi kepentingannya sendiri," kata Kementerian.

2. Tarif Trump menjadi pukulan telak bagi China

Kota Terlarang (Forbidden City), Beijing, China. (unsplash.com/Ling Tang)

Tarif Trump akan menjadi pukulan telak bagi produsen China, yang menjadikan AS sebagai pasar utama ekspor. China mengekspor beberapa produk ke AS, seperti produk listrik dan mesin lainnya, komputer, furnitur, mainan, kendaraan, dan peralatan, sementara ekspor utama AS ke China adalah biji minyak dan biji-bijian, serta pesawat terbang, mesin, dan farmasi.

Menurut seorang ekonom independen di Shanghai, Andy Xie, Beijing akan membalas Trump dengan bea masuk 50 persen yang sama jika Washington melanjutkan ancamannya. Menurutnya, jika Trump ingin membawa China ke 'neraka', maka Beijing akan membawanya bersamanya.

Trump sempat mengatakan bahwa China bisa mendapatkan pengurangan tarif jika menyetujui kesepakatan untuk menjual operasi TikTok di AS. Dia mengonfirmasi kedua negara telah cukup dekat dalam mencapai kesepakatan, sebelum Beijing menarik diri karena tarif tambahan 34 persen yang diumumkan Gedung Putih.

Namun, Trump pada Senin tampaknya menarik kembali pernyataannya, dengan mengatakan dirinya tidak bermaksud menghentikan tarifnya terhadap China sebelum diberlakukan pada Rabu, meski terdapat gejolak di pasar saham dan ketakutan ekonomi global.

3. Trump segera memulai negosiasi dengan mitra AS

ilustrasi rincian tarif timbal balik Trump (work prepared by an officer or employee of the United States Government, Public domain, via Wikimedia Commons)

Trump mengindikasikan bahwa negosiasi mengenai tarif dengan mitranya akan segera dimulai. Pada Senin, Trump bertemu dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu di Gedung Putih. Netanyahu mengatakan negaranya akan menghilangkan ketidakseimbangan perdagangan dengan AS, yang menurut Trump merupakan hal yang benar untuk dilakukan.

Dilaporkan oleh BBC, presiden AS itu juga sebelumnya mengunggah bahwa Jepang sedang mengirim tim negosiasi untuk membahas tarif. Selain itu, Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, menawarkan Trump kesepakatan 'tarif nol-untuk-nol', meskipun pihaknya tidak mengesampingkan pembalasan.

Eropa mengaku siap untuk menanggapi tarif Trump melalui tindakan balasan dan membela kepentingannya. Trump kemudian mengatakan bahwa Uni Eropa (UE) telah dibentuk untuk benar-benar merusak AS dan perdagangan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rama
EditorRama
Follow Us