Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Korsel Lee Jae Myung di Gedung Putih pada Senin (25/8/2025). (x.com/WhiteHouse)
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Korsel Lee Jae Myung di Gedung Putih pada Senin (25/8/2025). (x.com/WhiteHouse)

Intinya sih...

  • Pengumuman menyusul kesepakatan perdagangan AS-Korsel.

  • Presiden Korsel bertemu Trump di Gedung Putih.

  • Korsel-Jepang masih meninjau kelayakan proyek Alaska

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengatakan bahwa negaranya akan bermitra dengan Korea Selatan (Korsel) dan Jepang dalam proyek energi di Alaska.

Pengumuman tersebut ia sampaikan pada pertemuannya dengan Presiden Korsel Lee Jae Myung di Gedung Putih, Washington, pada Senin (25/8/2025).

"Kita memiliki cadangan energi terbesar di dunia dan kita sedang berunding dengan Korsel. Kita akan membuat kesepakatan, sebuah usaha patungan dengan Korsel. Jepang juga terlibat sangat kuat," kata Trump, dikutip dari Yonhap.

1. Pengumuman menyusul kesepakatan perdagangan AS-Korsel

Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Korsel Lee Jae Myung di Gedung Putih pada Senin (25/8/2025). (x.com/WhiteHouse)

Trump juga mengatakan AS memiliki lebih banyak minyak, gas, dan batu bara dari pada negara lain di dunia. Ia menekankan bahwa pihaknya akan menggunakan sumber energi tersebut untuk mengembangkannya.

"Itulah yang menurut saya paling diinginkan Korsel dari kami," sambungnya.

Pengumuman Trump tersebut menyusul kesepakatan perdagangan antara Seoul-Washington untuk menurunkan tarif dari 25 persen menjadi 15 persen. Ini dengan imbalan paket investasi senilai 350 miliar dolar AS (sekitar Rp5,7 kuadriliun) dan pembelian energi AS senilai 100 miliar dolar AS (Rp1,6 kuadriliun).

Kepala kebijakan kepresidenan Korsel, Kim Yong-beom, mengatakan dalam sebuah pengarahan pada Selasa (26/8/2025) bahwa tidak ada diskusi tingkat kerja khusus mengenai LNG Alaska, dilansir Korea JoongAng Daily.

2. Proyek pipa gas alam raksasa di Alaska

Ilustrasi pengeboran minyak. (pexels.com/Jan Zakelj)

Proyek yang dimaksud adalah proyek gas alam cair (LNG) Alaska, yang akan melibatkan pembangunan jaringan pipa sepanjang 1.300 km. Nantinya, pipa tersebut untuk mengangkut gas alam dari North Slope negara bagian itu ke pelabuhan di pantai selatan Nikiski, guna diekspor sebagai LNG ke pasar Asia.

Proyek tersebut telah diperjuangkan Trump sejak masa jabatan pertamanya. Ia telah berulang kali mendesak Seoul untuk berpartisipasi, tetapi Seoul sungkan karena risikonya yang sangat besar. Dilaporkan, biaya awal pada proyek tersebut diperkirakan sekitar 44 miliar dolar AS (Rp717,6 triliun).

3. Korsel-Jepang masih meninjau kelayakan proyek Alaska

Ilustrasi bendera Korea Selatan. (unsplash.com/Lauren Seo)

Dalam pidatonya di Kongres pada Maret, Trump mengungkapkan jaringan pipa itu akan menjadi salah satu yang terbesar di dunia. Ia mengklaim Seoul, Tokyo, dan negara-negara lain akan menjadi mitra AS dengan investasi masing-masing triliunan dolar, dilansir Reuters.

Korsel dan Jepang telah mengindikasikan bahwa mereka tertarik dengan proyek tersebut. Namun, kedua negara itu masih meninjau kelayakannya. Sementara itu, Korsel dan Jepang, masing-masing merupakan importir LNG nomor 3 dan dan 2 di dunia, setelah China.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team