Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Donald Trump. (x.com/@TeamTrump)
Donald Trump. (x.com/@TeamTrump)

Jakarta, IDN Times - Calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, Donald Trump, menyebutkan bahwa Kamala Harris, capres dari Partai Demokrat adalah sosok yang berbahaya jika menjadi presiden AS berikutnya.

Hal ini ia katakan lantaran melihat visi dan misi Harris terkait dengan politik luar negeri serta tingkat imigran yang tinggi selama masa jabatannya menjadi wakil presiden saat ini.

“Ia telah melancarkan kampanye penghancuran. Lebih dari apa pun, kampanye dia adalah kampanye kebencian,” kata Trump, dikutip dari Channel News Asia, Rabu (30/10/2024).

Sementara itu, Trump mengklaim kampanyenya di Madison Square Garden, New York, adalah kampanye yang akan mengembalikan AS kepada hakekat negeri itu.

Saat ini, Trump dan Harris makin bersaing di tujuh negara bagian yang akan menentukan hasil pemilu. Menurut Election Lab Universitas Florida, lebih dari 50 juta warga Amerika telah memberikan suara untuk pemilu.

1. Salahkan Harris soal Ukraina dan Gaza

Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris. (twitter.com/@VP)

Pada kampanye sebelumnya, Trump bahkan menyalahkan Harris atas perang di Ukraina dan konflik di Jalur Gaza yang tak kunjung mereda.

“Tidak ada orang yang menyebabkan begitu banyak kerusakan dan kematian di dalam dan di luar negeri (kecuali Harris),” ucap Trump.

2. Pemungutan awal untuk para pekerja

Capres AS Partai Demokrat, Kamala Harris dan Capres AS Partai Republik, Donald Trump. (IDN Times/Aditya Pratama)

Di negara bagian di mana data afiliasi partai tersedia, sedikit lebih banyak Demokrat – 8,79 juta – dibandingkan Republik – 7,95 juta – yang telah memberikan suara awal.

Sekitar 5,3 juta pemilih yang tidak terafiliasi dengan kedua partai utama juga telah memberikan suara mereka.

Hampir setiap negara bagian di AS memiliki bentuk pemungutan suara awal untuk orang-orang yang tidak dapat pergi ke tempat pemungutan suara pada 5 November besok yang jatuh pada hari kerja.

3. Trump dan Harris posisi seimbang

Capres AS Partai Demokrat, Kamala Harris dan Capres AS Partai Republik, Donald Trump. (IDN Times/Aditya Pratama)

Rata-rata polling yang dihimpun oleh situs RealClearPolitics menunjukkan bahwa Donald Trump dan Kamala Harris berada dalam posisi imbang menjelang pemilihan minggu depan, yang dijadwalkan pada Selasa, 5 November.

Namun, Trump memimpin di negara bagian kunci yang akan menentukan hasil pertarungan pemilihan presiden ini.

Editorial Team