Jakarta, IDN Times - Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, mengumumkan alokasi dana sebesar 500 juta euro (Rp9,3 triliun) untuk meningkatkan penelitian demi menarik ilmuwan dari berbagai dunia, termasuk dari Amerika Serikat (AS), untuk bekerja di Eropa.
Pada awal Maret, Prancis-AS terlibat perseteruan menyusul larangan masuk seorang ilmuwan Prancis ke Houston. Ia dilarang masuk ke AS setelah petugas imigrasi menemukan pesan dalam ponselnya yang mengkritisi Presiden AS Donald Trump.
Menteri Pendidikan Tinggi Prancis, Philippe Baptiste, mengaku akan mendukung seluruh ilmuwan Prancis. Ia menyebut Prancis akan terus menjunjung tinggi kebebasan berpendapat dan kebebasan dalam penelitian.