suasana acara KTT UE-Asia Tengah di Astana, Kamis (27/10/2022). (twitter.com/president_uz)
Menanggapi kedatangan Michel ke Astana, Presiden Tokayev dan pemimpin Asia Tengah lainnya menekankan pada hasil kooperasi multilateral selama 30 tahun terakhir. Mereka menyerukan komitmen pembangunan kekuatan, diversifikasi, dan kerja sama mutual.
"Saya ingin menekankan bahwa UE adalah salah satu pihak yang pertama kali mengakui Asia Tengah sebagai kawasan yang bersatu sesuai sejarah dan budayanya. Selama lebih dari 30 tahun, hubungan kita terus terbangun dan menguatkan kedaulatan, kebebasan, dan integritas teritorial di negara-negara Asia Tengah," kata Tokayev, seperti dikutip dari The Astana Times.
Pemimpin Asia Tengah juga mengapresiasi kontribusi UE dalam mengintensifikasi pembangunan ekonomi setelah pandemik dan membantu menyelesaikan tantangan sosial ekonomi akibat COVID-19 serta mempromosikan kooperasi lintas batas negara.
"Dunia di sekitar kita sangat cepat berubah. Asia Tengah ada di posisi yang tidak menguntungkan karena terjebak di tengah tensi geopolitik. Hari ini, sangat penting untuk memperkuat kerja sama dan kooperasi di jantung Eurasia. Saat-saat sulit ini, kami, rakyat Asia Tengah dan Eropa harus terus membangun jembatan bukan tembok," tegas Tokayev.