Putin Sebut Dominasi Barat Segera Berakhir: Rusia Tidak Bisa Didikte!

Jakarta, IDN Times - Presiden Rusia Vladimir Putin, pada Kamis (27/10/2022), memberikan pidato panjang dalam acara Valdai Discussion Club. Dalam kesempatan itu, dia mengatakan bahwa era dominasi global oleh kekuatan Barat akan segera berakhir.
Putin juga mengecam negara-negara Barat, menuduhnya menghasut perang dan memainkan peran berbahaya, berdarah dan kotor dengan menabur kekacauan di seluruh dunia. Dia menyebut dunia saat ini menghadapi dekade terpenting dan berbahaya yang paling sulit diprediksi di masa depan.
1. Sejarah dominasi Barat akan segera berakhir

Dalam acara itu, Putin mengingatkan bahwa Barat, dalam waktu dekat, tidak akan mendominasi dunia lagi. Dia juga menyebut bahwa dunia saat ini memiliki dekade paling penting sejak akhir Perang Dunia II.
"Sejarah dominasi Barat yang tak terbagi atas urusan dunia akan segera berakhir. Kita berdiri di perbatasan sejarah. Di depan mungkin adalah dekade paling berbahaya, tidak dapat diprediksi dan, pada saat yang sama, (paling) penting sejak akhir Perang Dunia Kedua," kata Putin, dilansir Reuters.
Selama lebih dari tiga setengah jam, Putin hadir dalam diskusi tersebut dan terlihat santai. Dalam kesempatan itu, dia juga tidak menyesali apa yang dia sebut operasi militer khusus di Ukraina.
2. Barat tidak dapat menghapus Rusia dari geopolitik global
Putin kemudian menjelaskan, Rusia tidak pernah negara-negara Barat sebagai musuh. Justru Rusia menawarkan untuk hidup rukun di masa lalu yang telah ditolak.
Melansir Tass, Presiden Putin mengatakan ada dua kekuatan Barat yang berbeda, yang tradisional dengan kaya budaya dan yang agresif dan neo-kolonial.
Menurut Putin, kekuatan Barat tidak dapat menghapus Rusia dari peta geopolitik dan tidak akan pernah bisa melakukan itu. Rusia juga bukan negara yang bisa didikte oleh Barat.
"Rusia tidak menantang elite Barat. Rusia hanya membela haknya untuk hidup dan berkembang secara bebas. Sementara itu, kami tidak berencana untuk menjadi (kekuatan) hegemoni baru," kata Putin.
3. Putin sebut Rusia siap negosiasi dengan Ukraina
Presiden Putin juga menyinggung masalah perang di Ukraina. Menurutnya, Rusia siap untuk melakukan negosiasi dan menyelesaikan masalah secara damai. Tapi para pejabat Kiev tidak mau melakukan hal itu.
"Ini bukan pertanyaan tentang kami, kami siap untuk negosiasi. Tetapi para pemimpin di Kiev memutuskan untuk tidak melanjutkan negosiasi dengan Rusia. Sangat mudah untuk menyelesaikan masalah ini jika Washington memberikan sinyal kepada Kiev untuk mengubah posisinya dan menyelesaikan masalah secara damai," kata Putin dikutip Al Jazeera.
Pada minggu-minggu awal pertempuran, Rusia dan Ukraina masih berusaha menyelesaikan konflik dengan negosiasi, tapi mengalami kebuntuan. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy secara eksplisit mengesampingkan kesepakatan dengan Putin selama ia menjabat sebagai Presiden Rusia.