Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ukraina Bantah Tuduhan Membuat Senjata Nuklir

Artileri Ukraina. (x.com/DefenceU)
Intinya sih...
  • Ukraina tidak berniat memiliki senjata nuklir atau senjata pemusnah massal lainnya
  • Situasi memanas setelah dugaan pengiriman tentara Korut ke Rusia
  • Ukraina menolak rumor pembuatan senjata nuklir dan berkomitmen pada Perjanjian Nonproliferasi Senjata Nuklir (NPT)

Jakarta, IDN Times - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina, Heorhii Tykhyi mengatakan Ukraina tidak berniat memiliki senjata nuklir atau senjata pemusnah massal lainnya. Dalam pernyataan pada Jumat (18/10/2024), dia membantah rumor soal pembuatan senjata nuklir di negaranya. 

Beberapa hari terakhir situasi di Ukraina terus memanas menyusul dugaan pengiriman tentara Korea Utara (Korut) ke Rusia. Intelijen Ukraina menyebut Moskow diduga sedang melatih ribuan tentara Korut untuk bergabung dalam militernya. 

1. Tolak kabar yang dimuat dalam media Jerman

Tykhyi mengatakan bahwa informasi yang dikabarkan oleh media Jerman, Bild mengenai rencana pembuatan senjata pemusnah massal di Ukraina tersebut tidaklah benar dan tidak berasal dari sumber valid. 

"Ukraina akan tetap berkomitmen terhadap Perjanjian Nonproliferasi Senjata Nuklir (NPT) dan kami sudah menolak menjadi negara dengan kapabilitas nuklir terbesar ketiga. Ukraina sudah berkontribusi pada perdamaian internasional, keamanan dan sejarah nonproliferasi nuklir, tapi kami sedang menghadapi ancaman nuklir dari negara teroris, Rusia," tuturnya, dilansir The Kyiv Independent

Pernyataan ini juga ditekankan kembali oleh Kepala Staf Kepresidenan Ukraina Andriy Yermak bahwa Ukraina tidak berniat untuk membangun senjata pemusnah massal. Ia menyebut Ukraina bahkan tidak pernah memikirkan pembuatan senjata nuklir. 

2. Pernyataan Zelenskyy munculkan rumor pembuatan senjata nuklir di Ukraina

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy. (twitter.com/ZelenskyyUa)

Rumor terkait rencana pembuatan senjata nuklir di Ukraina muncul setelah Zelenskyy berbicara di depan Dewan Eropa di Brussels, Belgia pada Kamis (17/10/2024) lalu.

Melansir dari Kyiv Post, Zelenskyy mengatakan bahwa hanya ada dua pilihan untuk mengamankan Ukraina dari serangan Rusia, yakni bergabung dengan NATO atau membangun senjata nuklir. 

"Negara nuklir mana yang merasakan dampaknya? Tidak ada, kecuali Ukraina. Siapa negara yang sudah merelakan senjata nuklirnya? Semuanya? Tidak ada, hanya Ukraina. Kemudian, siapa yang berperang saat ini? Ukraina," ungkap Zelenskyy. 

Setelah itu, Bild memublikasikan bahwa terdapat seorang pejabat senior Ukraina yang mengungkapkan rencana pembuatan senjata nuklir. Bahkan, ia mengklaim Ukraina tahu cara pembuatan dan hanya membutuhkan beberapa pekan untuk memiliki sebuah bom nuklir. 

3. Putin tidak akan biarkan Ukraina memiliki senjata nuklir

Presiden Rusia, Vladimir Putin. (twitter.com/KremlinRussia_E)

Pada hari yang sama, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa pernyataan Zelenskyy adalah sebuah provokasi berbahaya. Ia pun tidak akan membiarkan Ukraina memiliki senjata pemusnah massal.

"Ini adalah sebuah provokasi berbahaya. Segala langkah yang mengarah pada ini akan mendapatkan respons serius. Saya tidak tahu apakah Ukraina memiliki kapabilitas untuk membuat senjata nuklir pada saat ini, tapi ini tidak mudah bagi Ukraina sekarang. Secara umum tidak sulit untuk menciptakan senjata nuklir pada saat ini," tuturnya, dilansir The Moscow Times.

Setelah runtuhnya Uni Soviet pada 1991, Ukraina mewarisi senjata nuklir terbesar ketiga di dunia. Namun, pemerintah saat itu menyerahkan semua senjata nuklir tersebut setelah mendapatkan jaminan keamanan dari Rusia dan Amerika Serikat (AS). 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us