Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Tentara Ukraina. (twitter.com/DefenceU)
Tentara Ukraina. (twitter.com/DefenceU)

Intinya sih...

  • Pemerintah Ukraina akan mobilisasi 160 ribu warga laki-laki untuk memperkuat militer dan mencegah serangan Rusia di Donetsk Oblast.
  • Kepala Sekretaris Dewan Keamanan Nasional mengatakan tambahan 160 ribu tentara akan meningkatkan jumlah militer hingga 85 persen.
  • Rusia sudah mengumpulkan 200 ribu pasukan di bagian selatan Ukraina, sementara Pasukan Pertahanan Ukraina sedang melakukan stabilisasi operasi di dekat Desa Levadne.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Ukraina mengumumkan rencana mobilisasi sebanyak 160 ribu warga laki-laki untuk masuk dalam militer pada Selasa (29/10/2024). Langkah ini berfungsi membantu mempertahankan negaranya di tengah rencana serangan ofensif Rusia di Donetsk Oblast. 

Sehari sebelumnya, Badan Keamanan Ukraina (SBU) sudah menangkap relawan PBB yang menyamar sebagai mata-mata Rusia. Ia diketahui melakukan aksinya di Pokrovsk dan memberikan informasi terkait lokasi infantri dan artileri Ukraina untuk menyukseskan serangan Rusia. 

1. Sebanyak 1 juta warga laki-laki Ukraina sudah dimobilisasi

Tentara Ukraina. (x.com/DefenceU)

Kepala Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Oleksandr Lytvynenko mengatakan bahwa tambahan 160 ribu tentara akan mampu meningkatkan jumlah militer hingga 85 persen. 

"Sebanyak 1.000.050 warga sudah dimobilisasi untuk masuk dalam militer sejak dimulainya martial law pada Februari 2022. Tambahan 160 ribu tentara akan mempertahankan 85 persen dari kapasitas militer Ukraina," tuturnya, dilansir The Kyiv Independent.

Pada Mei lalu, Parlemen Ukraina sudah mengadopsi hukum mobilisasi baru untuk meningkatkan warga yang bergabung dalam militer. Aturan baru ini akan mempercepat proses identifikasi konskripsi dan menindak warga yang berusaha kabur dari mobilisasi. 

Kementerian Pertahanan Ukraina mengungkapkan, lebih dari 4,7 juta warga usia militer sudah memperbarui data pribadinya dalam sistem. Dengan perbaruan data ini, mereka akan mudah dilacak keberadaannya. 

2. Rusia kumpulkan 200 ribu pasukan di bagian selatan Ukraina

Konvoi kendaraan militer Rusia. (facebook.com/mod.mil.rus)

Juru Bicara Pasukan Pertahanan Selatan Militer Ukraina, Vladyslav Voloshyn mengungkapkan bahwa Rusia sudah mengumpulkan sebanyak 200 ribu pasukan di bagian selatan garis depan. 

"Di selatan, Pasukan Pertahanan Ukraina harus menahan sebanyak 200 ribu tentara Rusia. Musuh sudah mendistribusikan ribuan pasukan tersebut di sepanjang seksi garis depan menyusul rencana mereka. Di beberapa area mereka melakukan serangan, tapi di bagian lainnya mereka dalam kondisi bertahan," ungkapnya, dilansir Ukrinform.

Ia menambahkan, di beberapa area di bagian selatan Ukraina, Rusia sudah membentuk unit serangan kecil yang jumlahnya mencapai 10 orang. 

Sementara, militer Ukraina sedang melakukan stabilisasi operasi di dekat Desa Levadne, lokasi di mana Rusia berusaha menerobos masuk ke dalam area dudukan Ukraina. 

3. Tambang batu bara di Pokrovsk terancam direbut Rusia

Pada hari yang sama, pasukan Rusia disebut sudah mendekati area pertambangan batu bara di Pokrovsk, Donetsk Oblast. Meski terdapat kekhawatiran kedatangan tentara Rusia, tambang masih beroperasi karena penting untuk kelanjutan industri baja di Ukraina. 

Melansir dari Reuters, kelompok industri metalurgi, Metinvest yang beroperasi di Pokrovsk mengatakan akan menangguhkan operasinya untuk sementara waktu di tengah ancaman kedatangan tentara Rusia. Pihaknya juga sudah merencanakan proses evakuasi pekerja beserta keluarganya. 

Serikat Pekerja Baja Ukraina mengatakan bahwa penutupan tambang batu barat di Pokrovsk akan berdampak besar pada industri baja di negaranya. Tambang tersebut menjadi satu-satunya sumber batu barat di Ukraina saat ini. 

Sementara, produsen baja di Ukraina juga meminta pemerintah mencari alternatif sumber batu bara dari tempat lain untuk memenuhi kebutuhan mereka jika tentara Rusia mengambilalih tambang tersebut. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorBrahm