Jakarta, IDN Times - United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization atau UNESCO melaporkan adanya peningkatan kekerasan dan intimidasi terhadap jurnalis yang melaporkan isu lingkungan dan iklim. Laporan tersebut dirilis pada 3 Mei 2024 bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Pers Sedunia atau World Press Freedom Day.
Setidaknya 749 jurnalis atau media berita yang meliput isu-isu lingkungan hidup mendapat serangan dalam 15 tahun terakhir. Selain itu, disinformasi online telah meningkat secara dramatis selama periode tersebut.
UNESCO pun menyerukan dukungan yang lebih kuat bagi para jurnalis lingkungan dan tata kelola platform digital lebih baik.
"Tanpa informasi ilmiah yang dapat diandalkan mengenai krisis lingkungan yang sedang berlangsung, kita tidak akan pernah bisa mengatasi isu ini. Namun, jurnalis yang kami andalkan untuk menyelidiki permasalahan ini dan memastikan informasi dapat diakses, justru menghadapi resiko yang sangat tinggi di seluruh dunia," tutur Direktur Jenderal UNESCO, Audrey Azoulay dalam pernyataan resmi yang diterima IDN Times, Jumat (3/5/2024).
"Disinformasi terkait iklim merajalela di media sosial. Pada Hari Kebebasan Pers Dunia, kita harus menegaskan kembali komitmen untuk membela kebebasan berekspresi dan melindungi jurnalis di seluruh dunia," sambungnya.