Jakarta, IDN Times – Pemimpin militer Madagaskar, Kolonel Michael Randrianirina, menyatakan dirinya akan dilantik sebagai presiden pada Jumat (17/10/2025), meski Uni Afrika (AU) telah menangguhkan keanggotaan negara itu. AU, organisasi beranggotakan 55 negara Afrika, menilai pengambilalihan kekuasaan oleh militer sebagai pelanggaran terhadap prinsip konstitusional. Kudeta ini terjadi setelah Presiden Andry Rajoelina meninggalkan negara pada Minggu (12/10/2025) karena alasan keamanan pribadi.
Keputusan AU diumumkan pada Rabu (15/10/2025), dengan Ketua Komisi AU Mahamoud Ali Youssouf menegaskan pentingnya supremasi hukum.
“Aturan hukum harus menang atas aturan kekuatan,” ujarnya
AU menyerukan pemulihan pemerintahan sipil melalui pemilihan umum sebagai jalan keluar dari krisis. Tindakan tersebut membuat pemimpin baru Madagaskar berisiko terisolasi dari komunitas internasional dan kehilangan dukungan diplomatik yang selama ini menjaga stabilitas politik negara kepulauan itu.
