Rekam Jejak Andry Rajoelina, Presiden Madagaskar yang Dimakzulkan
- Andry Rajoelina merupakan sosok pengusaha yang sukses bertransformasi menjadi politikus dan dua kali menjabat sebagai Presiden Madagaskar.
- Perjalanan politiknya diwarnai dengan kontroversi dan kudeta, termasuk pemakzulan terbaru yang terjadi akibat ketegangan politik dan protes sosial.
- Meski memiliki visi untuk memperkuat demokrasi dan memberdayakan kaum muda, masa kepemimpinan Rajoelina berakhir dengan gejolak politik yang menandai lemahnya stabilitas pemerintahan di Madagaskar.
Jakarta, IDN Times - Presiden Madagaskar Andry Rajoelina resmi dimakzulkan oleh parlemen, hanya beberapa jam setelah ia mengumumkan pelariannya ke luar negeri. Pemakzulan ini terjadi usai satuan elite militer berbalik menentangnya di tengah demonstrasi besar-besaran yang dipelopori oleh kelompok muda “Gen-Z”. Ketegangan politik meningkat dalam beberapa minggu terakhir akibat tuduhan korupsi dan kebijakan ekonomi yang dinilai menekan rakyat.
“Saya telah memutuskan untuk membubarkan Majelis Nasional, sesuai dengan Konstitusi,” tulis Rajoelina di platform X, pada Selasa (14/10/2025), dikutip dari Al Jazeera. Langkah ini menjadi puncak dari krisis politik yang mengguncang Madagaskar sejak awal 2025, yang menandai akhir dari kekuasaan panjang Rajoelina di panggung politik negeri kepulauan tersebut.
1. Profil Andry Rajoelina
Andry Nirina Rajoelina atau yang dikenal dengan nama Andry Rajoelina lahir pada 30 Mei 1974 di Madagaskar. Ia dikenal sebagai pengusaha, politikus, sekaligus figur publik yang menonjol di negaranya. Dilansir Britannica, Rajoelina menjabat sebagai Presiden Madagaskar dalam beberapa periode, ia pertama kali berkuasa lewat kudeta pada 2009 hingga 2014, lalu kembali memenangkan pemilu pada 2018 dan 2023.
Di luar politik, Rajoelina dikenal karena kiprahnya di dunia bisnis dan media. Ia mendirikan Show Business pada usia 19 tahun, serta perusahaan percetakan digital Injet pada 1999. Setahun kemudian, ia mengakuisisi perusahaan periklanan DomaPub milik keluarga istrinya dan mengembangkan jaringan media Viva Radio dan Viva TV, yang menjadi corong komunikasi politiknya di kemudian hari.
2. Awal mula karier dan politik
Rajoelina memulai karier politiknya sebagai Wali Kota Antananarivo pada 2007, didukung oleh partainya Tanora malaGasy Vonona (TGV). Ia memenangkan pemilihan dengan 63 persen suara dan dengan cepat menjadi tokoh oposisi terhadap Presiden Marc Ravalomanana. Pada akhir 2008, ia memimpin serangkaian demonstrasi yang berujung pada penggulingan Ravalomanana pada 2009 dan menjadikannya presiden termuda dalam sejarah Madagaskar.
Namun, pengambilalihan kekuasaan itu dikutuk oleh komunitas internasional karena dianggap inkonstitusional. Setelah mundur pada 2014, Rajoelina tetap aktif dalam politik dan akhirnya kembali memenangkan pemilu pada 2018. Ia dilantik pada Januari 2019, kemudian kembali memenangi periode kedua pada 2023, memperkuat posisinya sebagai salah satu tokoh politik paling berpengaruh di negara tersebut.
3. Akhir masa jabatan
Krisis politik yang berujung pada pemakzulan Rajoelina dimulai dari meningkatnya ketidakpuasan publik terhadap kebijakan ekonominya serta tuduhan penyalahgunaan kekuasaan. Demonstrasi yang dipimpin oleh kelompok muda “Gen-Z” menjadi titik balik yang mempercepat kejatuhannya. Sejumlah unit elite militer menolak untuk melindungi pemerintahannya dan justru bersekutu dengan oposisi.
Meskipun Rajoelina sempat membubarkan Majelis Nasional dengan dalih memulihkan demokrasi, langkah itu justru mempercepat proses pemakzulan. Parlemen akhirnya memilih untuk menurunkannya dari jabatan presiden, mengakhiri lebih dari satu dekade dominasinya di politik Madagaskar. Nasib politik Rajoelina kini masih belum jelas, sementara pemerintahan transisi sedang dibentuk dengan dukungan militer dan komunitas internasional.
