Mantap! Indonesia Ekspor 10 Ton Benih Padi ke Brunei 

Diplomasi ekonomi prioritas Kemenlu RI

Jakarta, IDN Times - Sebanyak 10 ton benih padi Sembada 188 dari PT Biogene Plantation diekspor ke Brunei Darussalam pada Februari 2022. Kargo kali ini merupakan pengiriman yang ke-10 sejak 2018. Total benih padi Sembada 188 yang telah diekspor ke Brunei sebanyak 104,1 ton.

Beras dari varietas Sembada 188 telah dipasarkan secara meluas di pasar domestik Brunei melalui jaringan distribusi nasional dan memperoleh sambutan yang baik, sehingga ekspor benih ini terus berkelanjutan.

Bibit ini di Brunei telah menghasilkan panen 6 ton per hektar, dua kali lipat dari benih padi
asli yang ditanam di Brunei sebelumnya. Sembada 188 dipanen 2 kali setahun karena kontur tanahnya harus diolah terlebih dahulu, sementara jika ditanam di Indonesia, bisa 3 kali panen, dengan volume 12 ton per hektar.

“Dengan mempertahankan kualitas dan harga yang kompetitif, saya bangga ekspor produk benih Sembada ke Brunei terus berkelanjutan," ujar Dubes RI, Dr. Sujatmiko. “Selain benih padi, Indonesia masih berpeluang untuk terus menawarkan produk-produk pertanian kepada Brunei," tambahnya, dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times.

Baca Juga: Indonesia Promosikan Bumbu Rendang hingga Bakwan di Namibia

1. Indonesia manfaatkan peluang kebijakan ekonomi Brunei

Mantap! Indonesia Ekspor 10 Ton Benih Padi ke Brunei Ekspor 10 ton benih padi Indonesia ke Brunei Darussalam pada Februari 2022. (kemlu.go.id)

Dengan kebijakan diversifikasi ekonominya, Pemerintah Brunei terus mengembangkan
sektor pertanian untuk swasembada pangan nasional. Rata-rata peningkatan nilai produksi sektor pertanian dan agrimakanan Brunei selama dua dekade tumbuh 4,9 persen, yaitu dari 182,6 juta dolar Brunei (ekuivalen Rp1,91 triliun) pada 2000 menjadi 470,9 juta dolar Brunei (ekuivalen Rp4,9 triliun) pada 2020.

Lahan pertanian aktif pun mengalami peningkatan dari hanya 15 hektare pada 2010 menjadi 411,65 hektare pada 2020. Untuk lahan khusus penanaman padi, Brunei telah mengembangkan Kawasan Kemajuan Pertanian (KKP) Kandol seluas 500 hektar untuk meningkatkan jumlah produksi.

2. Ekspor produksi pertanian Indonesia ke Brunei meningkat

Mantap! Indonesia Ekspor 10 Ton Benih Padi ke Brunei Ekspor 10 ton benih padi Indonesia ke Brunei Darussalam pada Februari 2022. (kemlu.go.id)

Meskipun demikian, seiring dengan upaya peningkatan swasembada tersebut, tetap terbuka peluang bagi suplai aneka produk pangan dari Indonesia. Hal ini terlihat dari angka ekspor produk pertanian Indonesia ke Brunei, yang terdiri dari sayuran, buah, rempah-rempah dan tanaman pada 2020 yang meningkat, dari Rp51,55 miliar pada 2019 menjadi Rp59,9 miliar, atau secara kuantitas dari 2,962 juta ton menjadi 3,116 juta ton.

KBRI Bandar Seri Begawan terus mendorong peningkatan kerja sama bisnis di sektor
pertanian dengan Brunei Darussalam.

3. Diplomasi ekonomi jadi salah satu prioritas Kementerian Luar Negeri 2022

Mantap! Indonesia Ekspor 10 Ton Benih Padi ke Brunei (Ilustrasi Gedung Pancasila Kemenlu) www.kemlu.go.id

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam pidato Pernyataan Pers Tahunan Menlu (PPTM)
2022 menggarisbawahi pentingnya diplomasi ekonomi. Salah satunya misalnya, di kawasan Pasifik.

“Setiap tahun diplomasi juga digerakkan untuk memperkuat kebijakan Pacific Elevation di Pasifik, antara lain melalui penyelenggaraan virtual 2nd Pacific Exposition pada Oktober 2021 yang dikunjungi lebih dari 11 ribu orang dengan transaksi perdagangan senilai 104 juta dolar AS,” ujar Menlu Retno.

Untuk 2022, upaya pemulihan ekonomi global diperkirakan masih banyak menghadapi
berbagai tantangan. Pelaksanaan Diplomasi ekonomi akan terus diperkuat antara lain melalui:

  • Penguatan akses produk industri strategis nasional seperti kesehatan, perkereta-apian, industri pertahanan, perkapalan ke kawasan Asia, Timur Tengah dan Afrika.
  • Menyelenggarakan Pacific Forum for Development guna meningkatkan kerja sama
    pembangunan di Pasifik secara lebih terstruktur.
  • Meningkatkan engagement dengan para investor di luar negeri guna memperkuat kemitraan dengan Sovereign Wealth Fund Indonesia.
  • Memperkuat kemitraan guna mendukung transisi energi, ekonomi hijau dan lestari.
  • Kemudian melanjutkan upaya mempercepat penyelesaian berbagai perundingan
    CEPA antara lain dengan UAE, Uni Eropa. Turki dan Chile.
  • Di tingkat multilateral, diplomasi dijalankan untuk terus mendorong sistem
    perdagangan internasional yang lebih adil dan transparan.

Baca Juga: Lengkap! 5 Prioritas Diplomasi Indonesia Tahun 2022 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya