Usai Bertemu Dubes Ukraina, Prabowo Beri Masukan ke Rusia

07 Jun 2023, 20:45 WIB

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertemu dengan Dubes Rusia Lyudmila Georgievna Vorobieva, Selasa (6/6/2023) (Dok. Kementerian Pertahanan)

Jakarta, IDN Times – Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menerima kunjungan Duta Besar Rusia Lyudmila Georgievna Vorobieva. Pertemuan keduanya digelar di ruang kerjanya, Kantor Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Jakarta Pusat pada Selasa (6/6/2023).

Hal ini terjadi setalah pidato kontroversial Prabowo di IISS Shangri-La Dialogue, Singapura, akhir pekan lalu. Dalam pidato itu, Prabowo menyampaikan usulan perdamaian untuk resolusi perang Ukraina dan Rusia, yang kemudia ditolak mentah-mentah pihak Ukraina.

“Kami juga memberikan masukan demi terciptanya perdamaian antara Ukraina dan Rusia,” kata dia dalam keterangan yang diterima IDN Times, Rabu (7/6/2023).

1. Prabowo bahas kerja sama bidang pertahan dengan Rusia

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertemu dengan Dubes Rusia Lyudmila Georgievna Vorobieva, Selasa (6/6/2023) (Dok. Kementerian Pertahanan)

Selain itu, kedua belah pihak membahas kerja sama kedua negara, khususnya bidang pertahanan, militer, dan kekuatan alutsista TNI. Saat ini, Indonesia dan Rusia telah menjalani kerja sama pertahanan seperti, PT LEN yang dalam proyek tactical data link system untuk integrasi pesawat Sukhoi.

“Kami berharap hubungan kedua negara yang telah terjalin cukup lama ini, dapat terus berjalan dengan baik,” kata Prabowo.

2. Sebelumnya, Prabowo sempat terima kunjungan Dubes Ukraina

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto dan Dubes Ukraina untuk RI, Vasyl Hamianin. (dok. Instagram @prabowo)

Sebelumnya, Prabowo juga menerima kunjungan Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin di Kemhan Jakarta, pada Senin (5/6/2023). Dia mengatakan, dalam kesempatan itu keduanya banyak berdiskusi terkait situasi global yang terus berkembang dan sangat dinamis.

“Indonesia sebagai negara yang menganut politik bebas aktif ingin menjadi sahabat bagi semua negara di dunia,“ kata Prabowo. “Dan kami mendukung langkah-langkah bijak serta upaya terciptanya ketertiban dan perdamaian di dunia,” lanjutnya.

Sementara itu, di lingkup pertahanan, RI dan Ukraina memiliki kerja sama pertahanan yang telah dirintis sejak tahun 1996. Namun kerja sama itu baru terealisasi secara resmi sejak ditandatanganinya Defence Cooperation Agreement (DCA) antara RI dan Ukraina pada 2016.

3. Pidato Prabowo tuai kontroversi

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ketika berpidato di forum IISS Manama Dialogue di Bahrain (www.twitter.com/@IISS_org)

Kedua kunjungan terjadi usai Prabowo menyampaikan pidato di di IISS Shangri-La Dialogue. Ketua Umum Gerindra itu mengusulkan agar Shangri-La Dialogue dapat menemukan cara untuk mendesak Ukraina dan Rusia memulai negosiasi perdamaian.

Namun, salah satu poin yang menyebutkan soal referendum kemudian menuai protes dari berbagai pihak terutama dari Ukraina.

Berikut poin-poin pidato Prabowo di Shangri-La:

Pertama, diadakan gencatan senjata. Dalam hal ini penghentian permusuhan di wilayah berkonflik. Kedua, saling mundur masing-masing 15 kilometer ke baris baru (belakang) dari posisi depan masing-masing negara saat ini.

Ketiga, membentuk pasukan pemantau. Ia menyarankan agar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) diterjunkan di sepanjang zona demiliterisasi baru kedua negara itu.

Keempat, harus ada pasukan pemantau dan ahli dari PBB yang terdiri dari kontingen dari negara-negara yang disepakati oleh baik Ukraina dan Rusia. Poin inilah yang tidak dibacakan Prabowo.

Kelima, PBB harus mengorganisasi dan melaksanakan referendum di wilayah sengketa untuk memastikan secara objektif keinginan mayoritas penduduk dari berbagai wilayah sengketa.