66 Tahun di Indonesia, Radio Taiwan Jadi Jembatan Komunikasi TKI 

Rti gelar acara temu pendengar

Jakarta, IDN Times - Radio Taiwan Internasional (Rti) telah menyajikan program radio berbahasa Indonesia selama 66 tahun. Radio tersebut telah memberikan informasi dan wawasan bagi pendengarnya di Indonesia terkait perkembangan Taiwan.

Eddy Setiawan, pendengar asal Indonesia yang telah mendengarkan siaran Radio Taiwan Internasional (Rti) selama hampir 60 tahun, mengatakan siaran Rti telah memberikan informasi yang bermanfaat baginya.

Eddy mengatakan, dia selalu ingin mendapatkan pengetahuan baru melalui program radio luar negeri sejak muda. Setelah menemukan Rti Siaran Indonesia sekitar tahun 1965, dia menjadi pendengar setia dan biasa mendengarkannya pada pukul 13.00 saat istirahat kerjanya.

Baca Juga: 7 Fakta RTI, Radio Taiwan yang Mengudara di Berbagai Negara

1. Rti diharapkan bisa menjadi wadah komunikasi TKI di Taiwan

66 Tahun di Indonesia, Radio Taiwan Jadi Jembatan Komunikasi TKI Radio Taiwan Internasional (Rti) menggelar acara Temu Pendengar di Jakarta, Minggu (4/6/2023). (dok. Rti)

Dalam kegiatan Temu Pendengar di Jakarta, Minggu (4/6/2023), Eddy menyampaikan harapannya agar program-program Rti dapat memperkuat ikatan antara pekerja migran Indonesia (PMI) atau tenaga kerja Indonesia (TKI) di Taiwan dengan keluarga mereka di Indonesia.

Program siaran berbahasa Indonesia dari Rti diharapkan dapat menjembatani komunikasi antara lebih dari 370 ribu TKI dan keluarga mereka di Indonesia. Dia juga berharap, Rti dapat terus mewakili dan menyuarakan kebutuhan mereka.

"Saya berharap Rti dapat mewakili para pekerja migran untuk bersuara, sehingga mereka juga dapat mengundang keluarga mereka di Indonesia untuk bersama-sama mendengarkan program radio Rti dan mempersempit jarak di antara mereka,” ucap Eddy.

Baca Juga: Latihan Militer Taiwan Akan Fokus Lawan Blokade China 

2. Rti ingin berperan dalam menciptakan perdamaian dunia melalui komunikasi radio

66 Tahun di Indonesia, Radio Taiwan Jadi Jembatan Komunikasi TKI Radio Taiwan Internasional (Rti) menggelar acara Temu Pendengar di Jakarta, Minggu (4/6/2023). (dok. Rti)

Chaiperson Rti, Cheryl Lai menekankan, di saat situasi dunia internasional tengah bergejolak, maka cara terbaik untuk menjaga perdamaian adalah dengan menjalin komunikasi antarmanusia.

Melalui program multibahasa yang dimiliki Rti, maka Cheryl Lai berharap dapat merekatkan hubungan emosional antar umat manusia, guna menciptakan perdamaian.

“Stasiun Rti sudah seharusnya menyebarkan suara perdamaian. Ada banyak tempat di dunia saat ini yang mulai kehilangan rasa perdamaian. Namun demikian, perdamaian dapat tercipta kembali melalui pertukaran yang menghubungkan emosional antar umat manusia,” tutur Cheryl.

Baca Juga: Presiden Taiwan Sebut China Ancam Keamanan Internasional 

3. Rti kerja sama dengan media digital RI

66 Tahun di Indonesia, Radio Taiwan Jadi Jembatan Komunikasi TKI Radio Taiwan Internasional (Rti) menandatangani Letter of Intent (LOI) bersama dengan media digital multi platform, METRUM yang berbasis di Bandung, Jawa Barat. (dok. Rti)

Dalam acara itu, Rti juga menandatangani Letter of Intent (LOI) bersama dengan media digital multi platform, METRUM, yang berbasis di Bandung, Jawa Barat. Kedua belah pihak akan terus membahas detail dan pertukaran program pada masa mendatang.

Semenjak tahun 1957, Rti telah meluncurkan program radio berbahasa Indonesia. Pelayanan dari RTISI sendiri telah memasuki tahun ke 67. Selain menyampaikan informasi terkini perihal Taiwan melalui siaran gelombang SW, RTISI juga terus berinovasi menggunakan layanan internet dan media sosial untuk memperluas jangkauannya, misal melalui Facebook, aplikasi seluler dan podcast.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya