Tiongkok Izinkan Vaksin Sinovac untuk Anak Usia 3-17 Tahun
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Tiongkok mengizinkan penggunaan darurat vaksin COVID-19 Sinovac Biontech pada anak berusia tiga hingga 17 tahun. Hal itu disampaikan langsung oleh Chairman Sinovac Biontech, Yin Weidong melalui televisi milik pemerintah Tiongkok pada Jumat (4/6/2021).
"Kapan waktu vaksin Sinovac akan ditawarkan kepada kelompok yang lebih muda tergantung pada otoritas kesehatan yang merumuskan strategi inokulasi Tiongkok," ujar Yin kepada TV pemerintah dalam wawancara langsung dikutip dari Channel News Asia pada Sabtu (5/6/2021).
1. Prioritas vaksinasi COVID-19 untuk anak di bawah umur lebih rendah
Yin mengatakan, anak di bawah umur memiliki prioritas lebih rendah untuk vaksinasi terhadap virus corona dibandingkan dengan orang tua yang memiliki risiko gejala parah yang lebih tinggi setelah terinfeksi COVID-19.
Berdasarkan hasil awal uji klinis fase I dan II menunjukkan vaksin dapat memicu respons imun pada peserta berusia tiga hingga 17 tahun, dan sebagian besar efek sampingnya bersifat ringan.
Baca Juga: Kemenkes Klaim Vaksin Sinovac Efektif Cegah Kematian 98 Persen
2. Teknik Sinovac serupa dengan Sinopharm
Editor’s picks
Produsen obat yang didukung negara, Sinopharm--yang memiliki dua suntikan menggunakan teknologi serupa dengan produk Sinovac-- juga mengirimkan data untuk izin pada kelompok yang lebih muda.
Sementara, vaksin dari CanSino Biologics mengadopsi teknik berbeda yang kini telah memasuki uji coba fase II yang melibatkan usia enam sampai 17 tahun.
3. Adanya peningkatan antibodi 10 kali lipat
Dibandingkan dengan tingkat antibodi sebelumnya, Yin mengatakan peserta melihat adanya peningkatan antibodi sebanyak 10 kali lipat dalam seminggu dan 20 kali lipat dalam dua minggu.
Namun, Yin juga mengingatkan bahwa Sinovac masih perlu pengamatan jangka panjang dari durasi antibodi untuk diselesaikan, sebelum bisa menjadikannya rekomendasi kepada pihak berwenang terkait kapan dosis ketiga harus diberikan.
Baca Juga: WHO Terbitkan EUL Sinovac, Menkes: Jangan Pilih-pilih Vaksin