Rayakan Double Tenth Day, Taiwan Ekonomi Teratas ke-4 di Asia Pasifik

Taiwan menjadi negara dengan ekonomi yang stabil

Jakarta, IDN Times - Taipei Economic and Trade Office (TETO) menggelar resepsi perayaan ke-108 tahun Hari Nasional Republic of China (Taiwan) di Hotel Borobudur, Jakarta pada Selasa (8/10). Sejatinya, hari nasional Taiwan diperingati setiap 10 Oktober atau dikenal sebagai Double Tenth Day.

Dalam pidatonya pada resepsi tersebut, Kepala TETO, John Chen membahas seputar perekonomian serta kinerja pemerintah Taiwan melalui New South Bound Policy (Kebijakan Baru Arah Selatan). Kebijakan tersebut, kata Chen, mengadopsi pendekatan yang komprehensif, dengan fokus pada isu-isu menyeluruh termasuk kolaborasi ekonomi dan perdagangan, pertukaran sumber daya, pembagian sumber daya dan link institusional.

"Upaya yang kami lakukan membuahkan hasil dalam tiga tahun terakhir. Sebagai contoh, perdagangan bilateral antara Taiwan dan negara-negara Selatan Baru tahun lalu mencapai US$4 miliar, menandai peningkatan 22 persen dari 2016," kata John Chen, di Hotel Borobudur, Selasa (8/10) malam.

1. Taiwan menempati peringkat teratas dalam perekonomian Asia Pasifik maupun dunia

Rayakan Double Tenth Day, Taiwan Ekonomi Teratas ke-4 di Asia PasifikPerayaan Double Tenth 2019 di Jakarta. (Dok.Istimewa)

Capaian perekonomian Taiwan didukung oleh data "The World Competitiveness Report 2018" dari World Economic Forum (WEF) Swiss yang menyatakan bahwa Taiwan berada pada peringkat ke-13 di dunia dan ke-4 di kawasan Asia Pasifik.

Dari awal tahun hingga September tahun ini, jumlah Investasi yang dicapai Taiwan sebanyak NT$580 miliar dan menciptakan lebih dari 28.500 lapangan pekerjaan.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Kuliner Enak di Taiwan, Dijamin Halal!

2. Taiwan menempati urutan pertama dalam kestabilan ekonomi

Rayakan Double Tenth Day, Taiwan Ekonomi Teratas ke-4 di Asia PasifikPerayaan Double Tenth 2019 di Jakarta. (Dok.Istimewa)

Dalam "The World Competitiveness Report 2018" dari World Economic Forum (WEF) Swiss, Taiwan memiliki ekonomi teratas. Hal ini karena kestabilan ekonomi Taiwan yang menempati urutan pertama di dunia, dengan sistem keuangan yang menduduki peringkat ke-7 dunia. 

Kestabilan ekonomi Taiwan didukung oleh lingkungan investasi yang terus membaik dan menarik banyak investasi asing seperi raksasa server global yang telah berinvestasi total sebesar NT$10 miliar. Indikator lainnya ialah, Google yang akan memperluas investasi dan operasinya di Taiwan.

Baca Juga: Untuk Wujudkan SDGs, PBB yang Inklusif Diminta Buka Pintu untuk Taiwan

3. Kedekatan Taiwan-Indonesia lewat pertukaran masyarakat di bidang tenaga kerja dan pendidikan

Rayakan Double Tenth Day, Taiwan Ekonomi Teratas ke-4 di Asia PasifikIDN Times/Anata

Pertukaran masyarakat antara Taiwan dan Indonesia menjadi semakin dekat karena adanya Kebijakan Baru ke Arah Selatan. Saat ini, sebanyak 300 ribu orang Indonesia bekerja, belajar dan tinggal di Indonesia. Sebanyak 260 ribu orang di antaranya menjadi pekerja migran Indonesia.

"Jumlah wisatawan ke Taiwan telah meningkat hampir 60 persen, dan jumlah siswa asing yang belajar di Taiwan telah mencapai 52.000 pada 2018," kata Chen dalam pidatonya.

"Buruh migran Indonesia memilih untuk bekerja di Taiwan tidak hanya mendapat gaji yang baik, tetapi juga karena keramahan masyarakat serta asuransi kesehatan dan kesejahteraan yang kami berikan," ujar Chen.

Di sisi lain, saat ini, ada lebih dari 2.000 perusahaan Taiwan yang beroperasi di Indonesia. Perusahaan Taiwan di Indonesia, kata Chen, menyediakan jutaan peluang kerja. Kontraktor dan konsultan Taiwan berpartisipasi dalam proyek infrastruktur penting seperti Jakarta Rapid Transit dan Jakarta Light Rail.

Tidak hanya dalam sektor pekerjaan, terdapat sekitar 12 ribu orang pelajar Indonesia yang melanjutkan pendidikannya dan belajar di Taiwan. Lulusan perguruan tinggi multi-teknologi Indonesia datang ke Universitas Sains dan Teknologi Taiwan untuk belajar selama dua tahun.

Mereka juga berkesempatan melakukan praktik kerja lapangan (magang) di perusahaan berkualitas tinggi di Taiwan selama setahun. Taiwan dan berbagai Universitas juga menawarkan beasiswa untuk siswa Indonesia serta program pelatihan profesional.

"Berbagai program beasiswa dan pelatihan yang kami sediakan sejalan dengan prioritas kebijakan “Pengembangan Sumber Daya Manusia” yang dianjurkan oleh Presiden Jokowi," imbuhnya.

4. Adanya kebijakan baru ke arah selatan, yakin kerja sama Taiwan dan Indonesia akan terus meningkat

Rayakan Double Tenth Day, Taiwan Ekonomi Teratas ke-4 di Asia PasifikPerayaan Double Tenth 2019 di Jakarta. (Dok.Istimewa)

Taiwan dan Indonesia sudah melakukan kerja sama selama bertahun tahun lewat sejumlah outlet Taiwan yang ada di Indonesia seperti Din Tai Fung, Chatime, Xing Fu Tang, Snowmonsters, dan kopi "Golden Malabar". "Lebih dari setengah laptop yang digunakan oleh orang Indonesia adalah merek Taiwan Asus dan Acer," tambahnya.

Namun, John berjanji kerja sama antara Taiwan dan Indonesia tidak sampai di sini saja. Ke depannya, Taiwan dan Indonesia akan bekerja sama pada sektor pertanian, pencegahan dan pengendalian demam berdarah, pemetaan tanah, perawatan medis, proses pembuangan sampah dan daur ulang.

Selama ini kedua negara juga telah terlibat dalam kerja sama yang erat di berbagai bidang seperti modernisasi pertanian, pencegahan demam berdarah, pemetaan tanah,

"Dengan adanya Kebijakan Baru ke Arah Selatan, kita dapat meningkatkan kerja sama antara Taiwan dan Indonesia ke depannya," ujarnya.

Baca Juga: Dorong Program Langit Tanpa Batas, Taiwan Siap Berpartisipasi di ICAO

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya