AS-Jepang Dikabarkan Siap Pasang Badan untuk Taiwan Hadapi Tiongkok

Akankah Jepang akan berani tegas menghadapi Tiongkok?

Jakarta, IDN Times - Seorang pejabat senior pemerintahan Amerika Serikat (AS) menyampaikan, Presiden Joe Biden bersama Perdana Menteri (PM) Yoshihide Suga akan mempresentasikan front persatuan di Taiwan pada acara puncak pertemuan dua pemimpin negara tersebut.

Dilansir dari The Straits Times, berdasarkan penuturan pejabat yang tidak ingin diungkap identitasnya, Biden dan Suga diharapkan untuk menyetujui pernyataan bersama tentang klaim Tiongkok terhadap negara kepulauan demokratis tersebut. Hal ini akan menjadi pernyataan sikap pada pertemuan tatap muka pertama Biden dengan pemimpin negara asing.

Biden dan Suga juga akan membahas perlakuan Beijing terhadap etnis muslim di Xinjiang serta keterlibatannya atas kerusuhan di Hong Kong. Selain itu, Suga juga akan mengumumkan investasi Jepang senilai 2 miliar dollar AS (Rp29,2 triliun) di bidang telekomunikasi 5G untuk melawan raksasa teknologi Tiongkok Huawei.

“Anda telah melihat serangkaian pernyataan dari AS dan Jepang tentang keadaan lintas-selat di Taiwan, tentang keinginan kami untuk memelihara perdamaian dan stabilitas, tentang melestarikan status quo," kata pejabat tersebut.

Baca Juga: Ekonomi Tiongkok Mulai Bangkit, Rupiah Menguat di Level Rp14.565 

1. Menekan determinasi Tiongkok

AS-Jepang Dikabarkan Siap Pasang Badan untuk Taiwan Hadapi TiongkokANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter

Dukungan Washington-Tokyo atas Taipei bertujuan untuk meningkatkan tekanan pada Beijing. Namun, pernyataan seperti itu tampaknya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan Amerika Serikat dari Suga, yang ingin menyeimbangkan masalah keamanan dengan hubungan ekonomi sejak dia menjabat sebagai PM Jepang pada September lalu.

Melalui sebuah pernyataan setelah pertemuan antara menteri pertahanan dan luar negeri AS-Jepang pada maret lalu, kedua pihak sepakat untuk menggarisbawahi pentingnya perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, serta berbagi keprihatinan serius tentang hak asasi manusia (HAM) di Hong Kong dan Xinjiang.

Pejabat AS itu mengatakan, pernyataan Biden dan Suga tidak didasari untuk meningkatkan ketegangan atau memprovokasi Tiongkok. Mereka berusaha untuk mengirim sinyal yang jelas bahwa pengiriman pesawat tempur Beijing ke wilayah udara Taiwan tidak sesuai dengan asas perdamaian dan stabilitas.

Terakhir kali pemimpin AS-Jepang merujuk Taiwan dalam pernyataan bersama adalah pada 1969, ketika Tokyo mengatakan pemeliharaan perdamaian dan keamanan di wilayah Taiwan penting juga untuk keamanan Jepang. Itu sebelum Tokyo menormalisasi hubungannya dengan Tiongkok. 

2. Suga diduga akan memilih jalan yang lebih berhati-hati

AS-Jepang Dikabarkan Siap Pasang Badan untuk Taiwan Hadapi TiongkokKetua Partai Demokratik Liberal Jepang, Yoshihide Suga (Instagram.com/suga.yoshihide)

Seorang pejabat di Kementerian Luar Negeri Jepang mengatakan, belum dipastikan apakah akan ada pernyataan bersama. Dua anggota parlemen partai berkuasa Jepang, yang mengetahui diskusi tersebut mengatakan, para pejabat telah terpecah terkait apakah Suga harus mendukung pernyataan yang kuat terhadap Taiwan.

Pejabat AS itu menuturkan, Washington mengharapkan masing-masing negara kami memiliki perspektif yang sedikit berbeda. “(AS) tidak akan bersikeras agar Jepang menandatangani setiap dimensi pendekatan kami.”

"Kami juga mengakui hubungan ekonomi dan komersial yang dalam antara Jepang dan China dan Perdana Menteri Suga ingin berjalan hati-hati, dan kami menghormati itu," tambah dia.

Baca Juga: Benarkah Ekonomi Tiongkok Sudah Menyalip Amerika Serikat?

3. Biden fokus mengerahkan militernya di kawasan Indo-Pasifik

AS-Jepang Dikabarkan Siap Pasang Badan untuk Taiwan Hadapi TiongkokPresiden Amerika Serikat, Joe Biden (ANTARA FOTO/REUTERS/Leah Millis)

Setelah bertemu Suga, Biden direncanakan bertemu dengan pemimpin Korea Selatan pada Mei. Fokus Biden adalah mengerahkan sumber daya militer dan diplomatik AS ke Indo-Pasifik dan mengelola kekuatan menghadapi kapasitas militer Tiongkok yang meningkat.

"Masalah besar yang sedang terjadi di Pasifik barat dan Afghanistan benar-benar tidak proporsional secara waktu dan fokus,” kata pejabat tersebut, merujuk pada Tiongkok sebagai ancaman terbesar AS saat ini.

Biden berharap untuk memperkuat upaya bersama dengan Australia, India serta Jepang, yang dikenal sebagai Quad, ditambah Korea Selatan, untuk melawan Tiongkok dan Korea Utara. Biden dan Suga diharapkan mengumumkan rencana untuk pertemuan Quad berikutnya pada hari Jumat.

Menghadirkan front persatuan akan membutuhkan tindakan penyeimbangan yang rumit, mengingat kompleksitas hubungan ekonomi Jepang-Korea Selatan-Tiongkok dan hubungan “panas-dingin” Seoul dengan Tokyo.

"Ini mengkhawatirkan kami, bahkan menyakitkan bagi kami untuk melihat hubungan antara Jepang dan Korea Selatan turun ke level saat ini," kata pejabat AS itu.

Hubungan Tokyo-Seoul telah pecah karena masalah yang terkait dengan penjajahan Jepang di Korea pada periode1910-1945, termasuk perempuan Korea yang dipaksa bekerja di rumah pelacuran masa perang Jepang.

Baca Juga: Terus Ancam Taiwan, AS Beri Peringatan Keras ke Tiongkok

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya