Demi Kalahkan Hamas, PM Israel Buka Kemungkinan Duduki Kembali Gaza

Hanya ada dua cara untuk mengalahkan Hamas

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, membuka kemungkinan untuk menduduki kembali Jalur Gaza untuk membersihkan seluruh kantong Hamas. Adapun Hamas merupakan militan Islam yang menguasai Gaza sejak memenangkan pemilu pada 2006.

Namun, Israel bersama negara-negara Barat lainnya, termasuk Amerika Serikat (AS), Australia, dan Kanada, melabeli Hamas sebagai kelompok teroris.

“Hanya ada dua cara untuk menangani mereka,” kata Netanyahu, kepada sekelompok diplomat asing terkait operasi militer Gaza yang dilakukan sejak 10 Mei 2021, sebagaimana dilansir dari Middle East Eye, Kamis (20/5/2021).  

Baca Juga: Surati Jokowi, Pemimpin Hamas Minta Indonesia Bawa Dunia Lawan Israel

1. Cara mengalahkan Hamas selamanya dengan menduduki Gaza

Demi Kalahkan Hamas, PM Israel Buka Kemungkinan Duduki Kembali GazaDua Pejuang Hamas yang sedang berpatroli di Gaza. twitter.com/edrormba

Cara pertama yang dimaksud Netanyahu adalah menduduki kembali Gaza, sehingga Hamas tidak akan mampu mengkonsolidasikan kekuatannya.  

“Anda dapat menaklukkan mereka dan itu merupakan kemungkinan terbuka. Atau Anda dapat mencegah mereka (bangkit), dan kami sedang melakukan pencegahan paksa. Tapi saya harus mengatakan kami tidak mengesampingkan apapun,” tutur PM Israel terlama itu.

2. Operasi militer untuk menurunkan kemampuan Hamas

Demi Kalahkan Hamas, PM Israel Buka Kemungkinan Duduki Kembali GazaFoto pasukan pertahanan Israel yang sedang menggelar pelatihan. Sumber: twitter.com/ Israel Defense Forces

Terkait operasi yang dimulai sejak akhir Ramadan, kata Netanyahu, tujuan Israel Defense Forces (IDF) adalah menurunkan kemampuan Hamas. Lelaki kelahiran Tel Aviv itu juga menegaskan, kampanye militer di Gaza tidak akan berhenti sampai kepentingan nasionalnya tercapai.

“(Untuk mengurangi) kemampuan teror mereka, agar mereka mereka mengurungkan keinginannya,” tambah dia.

Baca Juga: AS Selalu Veto Resolusi DK PBB soal Israel, Ternyata Ini Alasannya

3. Pertemuan Dewan Keamanan PBB keempat berakhir tanpa hasil

Demi Kalahkan Hamas, PM Israel Buka Kemungkinan Duduki Kembali GazaWarga Palestina berkumpul di lokasi rumah-rumah yang hancur setelah serangan udara dan artileri Israel saat kekerasan lintas batas antara militer Israel dan militan Palestina berlanjut, di Jalur Gaza utara, Jumat (14/5/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Mohammed Salem.

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) gagal mencapai konsensus pada pertemuan keempatnya. AS sebagai anggota tetap DK PBB menggunakan haknya supaya dewan tidak melahirkan resolusi yang dinilai “merugikan” Israel.

Washington berdalih bahwa pernyataan sikap yang disampaikan dewan tidak akan menenangkan rakyat Palestina dan tidak akan mampu memaksa Israel untuk mengakhiri agresi.  

"Sehubungan dengan tindakan Dewan Keamanan lebih lanjut, kami harus menilai apakah tindakan atau pernyataan yang diberikan akan memajukan prospek untuk mengakhiri kekerasan," kata Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield pada Rabu (19/5/2021), dikutip dari Al Jazeera.

"Kami tidak menilai bahwa pernyataan publik saat ini akan membantu mengurangi eskalasi," tambah dia.

Pemboman di Gaza telah menewaskan lebih dari 227 orang Palestina, termasuk 68 anak-anak dan 38 perempuan. Israel juga melaporkan kematian 12 warganya akibat serangan roket Hamas dari Gaza.

Baca Juga: 5 Pijakan Politik AS di Timur Tengah hingga Selalu Setia Dukung Israel

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya