Indonesia Diminta Dukung Taiwan Jadi Anggota Penuh PBB

PBB akan gelar Sidang Majelis Umum pada 14 September 2021

Jakarta, IDN Times – Taipei berharap Indonesia mendukung Taiwan untuk menjadi anggota penuh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Sidang Umum yang akan digelar di New York, Amerika Serikat (AS), Selasa (14/9/2021).

Ketika menjadi anggota penuh PBB, Taiwan optimistis dapat membantu banyak negara dalam penanganan pandemik global, pemulihan ekonomi, memerangi perubahan iklim, dan berkontribusi untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs).  

“Selama 60 tahun terakhir, Taiwan terus memberi bantuan kepada negara-negara sahabat di seluruh dunia. Taiwan belah bekerja untuk SDGs, termasuk kesetaraan gender, sanitasi, serta kesejahteraan dan kesehatan,” kata John Chen selaku Representative Taipei Economic and Trade Office (TETO), melalui siaran pers yang diterima IDN Times.

Baca Juga: Berkontribusi Atasi Pandemik Dunia, Taiwan Desak Bisa Terlibat di PBB

1. Taiwan soroti China sebagai hambatan mereka menjadi anggota penuh PBB

Taipei mengeluhkan Resolusi 2758 Majelis Umum PBB tahun 1971 dan hambatan China yang mengucilkan partisipasi Taiwan dalam panggung global. Alasan Taiwan adalah bagian dari China, kata John, menjadi alasan negara itu selalu gagal mejnadi anggota penuh PBB.  

“Faktanya, Republik Rakyat China tidak pernah memerintah Taiwan. Taiwan memiliki pemerintahan, rakyat, tanah, dan kedaulatan yang mandiri. Hanya pemerintah yang dipilih oleh rakyat Taiwan melalui prosedur demokrasi yang dapat memerintah Taiwan, sebagaimana semangat dasar demokrasi yang diungkapkan Pancasila,” ujar John.

2. Konsekuensi saat Taiwan tidak dianggap sebagai anggota penuh PBB

Lantas, apa dampaknya jika Taiwan tidak dianggap sebagai anggota penuh PBB?

Pemegang paspor Taiwan tidak diizinkan memasuki PBB untuk mengunjungi atau menghadiri pertemuan. Media Taiwan juga tidak memperoleh kartu pers untuk memasuki tempat wawancara.

“Tindakan menghalangi secara keseluruhan terhadap pejabat pemerintah dan warga sipil melanggar prinsip-prinsip dasar universal dan penghormatan terhadap hak asasi manusia yang ditegaskan saat berdirinya PBB,” tambah John.

Baca Juga: Menlu Wu: Tiongkok Tidak Berwenang Wakili Taiwan di PBB

3. Taiwan harap Indonesia mendukungnya jadi anggota PBB

Sejak 2016, Indonesia-Taiwan telah menandatangani lebih dari 20 nota kesepahaman dan rencana kerja sama untuk memperdalam hubungan bilateral, mulai dari bidang perdagangan, pembangunan ekonomi, tenaga kerja, pertanian, pendidikan, dan teknologi.

Taiwan juga tercatat sebagai mitra dagang terbesar ke-10 Indonesia dan sumber modal asing terbesar ke-9. Saat ini, ada lebih dari 300 ribu warga Indonesia yang bekerja dan belajar di Taiwan. Selain mendapat jaminan medis yang setara dengan warga Taiwan, mereka juga menikmati jaminan sosial.

“Saya menyerukan kepada semua kalangan di Indonesia untuk mendukung partisipasi Taiwan di PBB, untuk memungkinkan Taiwan berintegrasi secara formal dengan komunitas internasional dan memainkan peran konstruktif yang sejalan dengan prinsip-prinsip universal,” kata John.

“Taiwan adalah kekuatan dunia yang ramah, PBB seharusnya menerima mitra baik yang berharga ini,” tambah dia.

Baca Juga: 3 Fakta Terkini Infiltrasi Tiongkok, Terus Membayangi Langit Taiwan!

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya