Indonesia: Keputusan ASEAN Tidak Undang Junta untuk Kebaikan Myanmar

Keputusan ASEAN sudah sesuai norma dan prinsip kawasan

Jakarta, IDN Times – Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menjelaskan, keputusan ASEAN untuk tidak mengundang pemimpin junta Myanmar dalam KTT Asia Tenggara sudah sesuai dengan prinsip dan norma yang dianut oleh negara-negara di kawasan. Dengan demikian, menurut Retno, Myanmar bisa fokus untuk menyelesaikan permasalahan di dalam negerinya tanpa ada intervensi dari pihak asing.

“Dengan pertimbangan menghormati prinsip non-interference dan pentingnya menghormati prinsip-prinsip lain di dalam Piagam ASEAN, serta guna memberikan ruang bagi Myanmar untuk mengembalikan demokrasi melalui proses politik yang inklusif, maka untuk KTT ASEAN mendatang ASEAN hanya akan mengundang wakil pada level non-politis,” kata Retno pada Senin (18/10/2021).

Baca Juga: Kubu Aung San Suu Kyi: Junta Mengkhianati Rakyat Myanmar dan ASEAN

1. Rakyat Myanmar disebut memiliki hak untuk merdeka

Indonesia: Keputusan ASEAN Tidak Undang Junta untuk Kebaikan MyanmarPengunjuk rasa menggelar aksi protes terhadap kudeta militer di Kota Yangon, Myanmar, Sabtu (6/2/2021). Mereka menuntut pembebasan pemimpin terpilih Myanmar Aung San Suu Kyi. ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer/wsj.

Retno menuturkan bila keputusan itu merupakan keputusan yang tepat. Sebab, hingga saat ini, Min Aung Hlaing selaku pemimpin junta dan Perdana Menteri sementara Myanmar tidak memiliki komitmen terhadap konsensus lima poin.

Sebagai informasi, konsensus lima poin merupakan road map hasil kesepakatan para pemimpin Asia Tenggara untuk memulihkan perdaiaman dan stabilitas di Myanmar.

“Rakyat Myanmar memiliki hak dan pantas mengeyam perdamaian dan kesejahteraan. Safety and wellbeing rakyat Myanmar akan terus menjadi prioritas Indonesia,” imbuh Retno.

Pada saat yang sama, mewakili ASEAN, Retno memastikan bila bantuan kemanusiaan akan terus didistribusikan.

Baca Juga: Tidak Diundang KTT ASEAN, Junta: Kami Sudah Usaha Wujudkan Perdamaian!

2. Indonesia dorong repatriasi etnis Rohingnya

Indonesia: Keputusan ASEAN Tidak Undang Junta untuk Kebaikan MyanmarPengungsi Rohingnya. (Twitter.com/Kent Page)

Isu lain yang Indonesia soroti adalah repatriasi etnis Rohingnya. Menurut Retno, upaya itu semakin sulit di tengah dinamika politik yang tidak pasti.

“Indonesia terus mendorong agar ASEAN melanjutkan upayanya untuk membantu persiapan repatriasi ke Rakhine State yang memang merupakan rumah mereka,” kata Retno.

“Selain itu, kita sudah sangat sering membahas bagaimana dapat membantu pengungsi Rohingya di Cox Bazaar (Bangladesh) menghadapi pandemik COVID-19,” tambah dia.

Baca Juga: Junta: Myanmar Gak Diundang ke KTT ASEAN karena Ada Intervensi Asing

3. Junta sebut keputusan ASEAN ada intervensi asing

Indonesia: Keputusan ASEAN Tidak Undang Junta untuk Kebaikan MyanmarKepala junta Myanmar Jenderal Senior Min Aung Hlaing, yang menggulingkan pemerintah terpilih dalam kudeta pada 1 Februari, memimpin parade militer pada Hari Angkatan Bersenjata di Naypyitaw, Myanmar, Sabtu (27/3/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer

Pernyataan Retno membantah keterangan junta, yang menyebut keputusan ASEAN tidak mengundang Min Aung Hlaing pada KTT 26-28 Oktober 2021 merupakan refleksi atas intervensi Amerika Serikat dan Uni Eropa.

"Intervensi asing juga bisa dilihat di sini. Sebelumnya, kami mengetahui bahwa beberapa utusan dari beberapa negara bertemu dengan Kementerian Luar Negeri AS dan menerima tekanan dari UE," ujar juru bicara junta, Zaw Min Tun, pada Sabtu (16/10/2021) dilansir dari ANTARA.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya