Kim Jong Un Minta Propaganda Korea Utara Digalakkan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un meminta agar propaganda soal ideologi kemandirian negara, semakin ditingkatkan di tengah ‘kesulitan terburuk’, kata media pemerintah KCNA, Selasa (29/3/2022).
Kim mengirim surat kepada para pejabat partai penguasa, Partai Buruh, yang menghadiri lokakarya pada Senin (28/3/2022). Lokakarya tersebut digelar untuk meningkatkan motivasi sosialisme dan memajukan inovasi terkait ideologi kepartaian," kata Kim dilansir ANTARA.
Baca Juga: Uji Coba Rudal Balistik, Kim Jong Un: Agar Dunia Sadar Kekuatan Kami
1. Kim sebut ideologi sebagai kekuatan Korut
Melalui surat tersebut, Kim berpesan kepada partai penguasa agar terus maju dalam menghadapi berbagai tantangan. Ia juga menekankan perlunya menyebarkan visi Partai Buruh menyangkut ideologi juche atau kemandirian.
"Kita harus menganggap kekuatan ideologis dan moral masyarakat populer kita sebagai senjata utama seperti biasanya dan menggerakkannya dalam segala hal. Teori juche itu berarti bahwa tidak ada yang tidak mungkin dilakukan ketika orang-orang termotivasi secara ideologis," kata Kim.
2. Kim tidak mau ada ideologi asing masuk negaranya
Editor’s picks
Selain itu, Kim mengatakan, kampanye ideologis harus fokus pada upaya untuk menghilangkan ‘roh jahat antisosialisme’ dan elemen nasionalis yang telah ‘menggerogoti posisi revolusioner’.
Untuk menjaga autentisitas budaya Korut, Pyongyang telah menindak masuknya produk musik dan hiburan Korea Selatan, yang masuk melalui perbatasan China. Langkah itu dilakukan Korut untuk mengekang apa yang disebutnya sebagai pengaruh nonsosialis dan antisosialis.
Kim juga menyerukan untuk meningkatkan konten visual dan menekankan film, sebagai sarana pendidikan ideologis dengan pengaruh terbesar.
Baca Juga: Kim Jong un Pastikan Korut Rancang Senjata Nuklir yang Lebih Kuat
3. Kondisi domestik Korut semakin parah
Kondisi ekonomi Korut semakin terpuruk di tengah pandemik COVID-19, dan serangkaian sanksi yang dijatuhkan negara-negara Barat, karena Pyongyang terus mengembangkan senjata nuklir.
Selain itu, bencana alam juga menjadi faktor yang memperparah situasi domestik di Korut.
Amerika Serikat juga mendorong untuk memperketat sanksi internasional atas uji coba penuh pertama rudal balistik antarbenua, yang dilakukan Pyongyang pekan lalu, sejak terakhir kali dilakukan pada 2017.