Kisah Mona, Tentara Perempuan Pertama Penjaga Keamanan Haji

Bagian dari visi 2030 modernisasi Saudi gagasan MBS

Jakarta, IDN Times - Terinspirasi oleh karir mendiang ayahnya, Mona akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan militer. Saat ini, Mona tercatat sebagai tentara perempuan pertama di Arab Saudi ditugaskan untuk mengamankan tempat-tempat suci Islam, demi menjaga keamanan selama musim haji.

Dilansir dari Reuters, sejak April puluhan tentara perempuan telah menjadi bagian dari layanan keamanan yang memantau peziarah di Makkah dan Madinah.

Baca Juga: Polisi Makkah Tangkap 77 Warga yang Nekat Pergi Haji Tanpa Izin

1. Mona sangat senang bisa melanjutkan tugas ayahnya

Kisah Mona, Tentara Perempuan Pertama Penjaga Keamanan HajiJamaah haji melakukan tawaf, mengelilingi kabah, di Masjidil Haram dengan menjaga jarak pada ibadah haji tahun 2020 di Kota Mekah, Arab Saudi. (ANTARA/REUTERS/Saudi Ministry of Media via / La/pri.)

Mengenakan seragam militer berbahan khaki, jaket sepanjang pinggul, celana longgar, dan baret hitam di atas kerudung yang menutupi rambutnya, Mona menghabiskan jam tugasnya dengan berpatroli mengelilingi Masjidil Haram.

"Saya mengikuti jejak almarhum ayah untuk menyelesaikan perjalanannya, berdiri di sini di Masjidil Haram di Makkah, tempat paling suci. Melayani jamaah adalah tugas yang sangat mulia dan terhormat," kata Mona yang menolak memberikan keluarganya.

Baca Juga: [FOTO] Sepinya Suasana Ibadah Haji di Makkah 1442 Hijriah

2. Visi 2030 untuk modernisasi Saudi

Kisah Mona, Tentara Perempuan Pertama Penjaga Keamanan Haji(Putera Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman) ANTARA FOTO/Saudi Press Agency/Handout via Reuters

Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman, telah mendorong reformasi sosial dan ekonomi sebagai bagian dari rencana modernisasi kerajaan yang dikenal konservatif itu. Di sisi lain, modernisasi merupakan bagian dari strategi Saudi untuk menarik investasi asing.

Di bawah rencana reformasinya, yang dikenal sebagai visi 2030, lelaki yang karib disapa MBS itu mencabut larangan mengemudi bagi perempuan. Dia juga mengizinkan perempuan dewasa untuk bepergian tanpa izin dari wali dan memberi mereka kendali lebih untuk persoalan rumah tangga.

3. Musim haji tahun ini berlangsung aman tanpa laporan infeksi COVID-19

Kisah Mona, Tentara Perempuan Pertama Penjaga Keamanan HajiSuasana memperlihatkan Ka'bah saat umat Muslim menjaga jarak sosial saat melakukan Tawaf mereka yang terakhit, memperingati berakhirnya musim Haji di tengah pandemi penyakit virus korona (COVID-19), di kota suci Mekah, Arab Saudi, Minggu (2/8/2020). Foto diambil tanggal 2 Agustus 2020 (ANTARA FOTO/Sultan Al-Masoudi)

Sayangnya, skema reformasi itu disertai dengan tindakan keras terhadap mereka yang berbeda pendapat, termasuk kepada aktivis yang memperjuangkan hak-hak perempuan.

Samar, tentara perempuan lain yang mengawasi peziarah di dekat Ka'bah, mengatakan bahwa dia didorong oleh keluarganya untuk bergabung dengan militer setelah mengampu studi psikologi.

“Ini merupakan pencapaian besar bagi kami dan merupakan kebanggaan terbesar bisa mengabdi pada agama, negara dan tamu-tamu Tuhan yang maha penyayang,” ujarnya.

Dilansir dari Arab News, musim haji pada tahun kedua pandemik COVID-19 hanya diikuti oleh 60 ribu jamaah, yang merupakan hasil seleksi dari 500 ribu orang yang mengajukan permohonan haji.

Mereka yang lolos seleksi harus memenuhi sejumlah syarat, termasuk memiliki surat pernyataan bebas COVID-19, sudah divaksinasi dengan dosis penuh, dan tidak memiliki penyakit komorbid.

Otoritas kesehatan Saudi melaporkan bahwa pelaksanaan haji tahun ini berlangsung aman dan tidak ditemukan satupun laporan jamaah terinfeksi virus corona.
 
 

Baca Juga: Koalisi Saudi Hancurkan 6 Drone Houthi di Langit Arab Saudi

Topik:

  • Vanny El Rahman
  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya