Konsorsium Korea Selatan Akan Produksi 100 Juta Sputnik V per Bulan

Belum diketahui apakah warga Korsel dapat vaksin tersebut

Jakarta, IDN Times - Perusahaan bioteknologi Korea Selatan, Huons Global, akan memimpin konsorsium yang bakal memproduksi vaksin COVID-19 asal Rusia, Sputnik V. Mereka menargetkan bisa memproduksi 100 juta dosis vaksin per bulan, bersamaan dengan upaya Moskow untuk meningkatkan pasokan vaksin di luar negeri.
 
Dilansir Channel News Asia, pengumuman itu datang menyusul perjanjian antara perusahaan bioteknologi Korea Selatan, GL Rapha, dengan dana kekayaan kedaulatan Rusia pada akhir tahun lalu, untuk membuat lebih dari 150 juta dosis Sputnik V per tahun.
 
Dana kekayaan kedaulatan Rusia menggambarkan Sputnik V sebagai vaksin terdaftar pertama di dunia berdasarkan platform vektor adenoviral manusia.

1. Konsorsium mencakup tiga perusahaan

Konsorsium Korea Selatan Akan Produksi 100 Juta Sputnik V per BulanIlustrasi vaksin atau jarum suntik (IDN Times/Arief Rahmat)

Baca Juga: Korea Selatan Terus Alami Penurunan Populasi Sejak Awal 2021

Huons mengabarkan, konsorsium akan mulai memproduksi sampel percobaan pada Agustus 2021. Mereka menanggapi secara fleksibel permintaan pasokan dari Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF).
 
Konsorsium tersebut mencakup tiga perusahaan lokal Korea Selatan lainnya, yakni Prestige BioPharma, Humedix dan Boran Pharma. Mereka sepakat untuk membangun fasilitas produksi baru.
 
Pengumuman ini membuat saham Huons Global melonjak 29,8 persen ke batas harian mereka pada perdagangan Jumat (16/4/2021) pagi.

2. Vaksin untuk kepentingan ekspor

Konsorsium Korea Selatan Akan Produksi 100 Juta Sputnik V per BulanSalah satu taket tahap pertama vaksin Sputnik V asal Rusia yang diterima oleh Palestina pada Kamis (4/2/2021). (Facebook.com/mohps - Kementerian Kesehatan Palestina)

Jika target 100 juta dosis vaksin per bulan tercapai, jumlah itu dapat mencakup 52 juta penduduk Negeri Ginseng. Namun, masih belum jelas kapan dan apakah warga Korea Selatan menerima suntikan vaksin COVID-19 asal Rusia tersebut.
 
Pasalnya, menurut seorang pejabat Huons, semua vaksin yang diproduksi di Korea Selatan dimaksudkan untuk diekspor ke negara-negara yang belum ditentukan.
 
Dikutip dari Yonhap, pejabat yang enggan diungkap identitasnya mengatakan, bersamaan dengan penandatanganan tidak dimuat klausul mengenai kapan Sputnik V yang diproduksi di Korea Selatan dapat tersedia di negara tersebut.

3. Target vaksinasi Korea Selatan

Konsorsium Korea Selatan Akan Produksi 100 Juta Sputnik V per BulanIlustrasi vaksin Sputnik V buatan Rusia (www.aa.com.tr)

Korea Selatan menargetkan mencapai kekebalan kelompok (herd immunity) pada November 2021. Oleh karena itu, mereka berupaya menyelesaikan vaksinasi 12 juta orang pada akhir Juni 2021.

Namun, langkah itu menuai hambatan karena tingginya permintaan vaksin secara global. Seorang pejabat Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea mengatakan pada pekan lalu, Korea Selatan terbuka untuk berbagai opsi demi mengatasi potensi kekurangan vaksin, termasuk larangan ekspor vaksin COVID-19 yang diproduksi di negara itu.
 
Analisis awal terkait Sputnik V, dari uji klinis fase tiga di Rusia, telah menunjukkan kemanjuran 92 persen melawan virus corona baru berdasarkan 20 kasus yang dikonfirmasi. Sputnik V dikembangkan di Pusat Penelitian Nasional untuk Epidemiologi dan Mikrobiologi di Moskow, dan uji klinisnya telah diumumkan di Uni Emirat Arab, India, Venezuela, dan Belarus.

Baca Juga: India Tambah Produksi Vaksin COVID-19 Sputnik V hingga 252 Juta Dosis

Topik:

  • Jihad Akbar

Berita Terkini Lainnya