KTT ASEAN-China Hasilkan Komitmen Pendanaan Senilai Rp2.159 Triliun

China adalah mitra dagang terbesar ASEAN

Jakarta, IDN Times – Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-China digelar pada Senin (22/11/2021) untuk memperingati 30 tahun kemitraan dua entitas tersebut. Pertemuan tersebut dipimpin langsung oleh Presiden China Xi Jinping dan Ketua ASEAN Sultan Hassanal Bolkiah.

“KTT ini merupakan pertemuan ASEAN pertama yang dihadiri oleh Presiden Xi Jinping. Dan ini tentunya merupakan cerminan komitmen RRT (Republik Rakyat Tiongkok) untuk terus memajukan kerjasama dengan ASEAN. KTT ini berlangsung secara virtual dan dihadiri oleh 9 pemimpin ASEAN,” kata Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, dalam keterangan pers yang ditayangkan melalui akun YouTube Sekretariat Presiden.

Ada lima isu yang dibicarakan dalam pertemuan tersebut dan menghasilkan nilai komitmen mencapai 151.505.000.000 151,5 dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp2.159 triliun.

Baca Juga: KTT ASEAN-China Digelar Tanpa Perwakilan Myanmar

1. China bantu pendanaan untuk peningkatan kesehatan kawasan

KTT ASEAN-China Hasilkan Komitmen Pendanaan Senilai Rp2.159 TriliunMenlu Retno Marsudi (Dokumentasi Kemenlu)

Xi dan para pemimpin ASEAN sepakat untuk ‘menciptakan rumah yang damai’ dengan memperkuat dialog, multilateralisme, dan menolak power politics. China menyatakan kesiapannya untuk menandatangani protokol terhadap traktat SEANWFZ, yaitu traktat yang memuat komitmen para pemimpin kawasan untuk menjadikan Asia Tenggara bebas nuklir.

Isu kedua, China-ASEAN sepakat memajukan kerja sama untuk ketahanan kesehatan kawasan.

“Dalam kaitan ini, China berkomitmen untuk mendonasikan 150 juta dosis vaksin untuk negara-negara ASEAN. China juga berkomitmen untuk memberikan tambahan 5 juta dolar AS (sekitar Rp71 miliar) untuk ASEAN COVID-19 Response Fund, transfer teknologi kesehatan, dan kerja sama essential medicines,” tutur Retno.

“RRT juga siap bekerja sama di bidang pertahanan, kejahatan lintas batas, counter terrorism, pengelolaan bencana dan stabilitas di Laut China Selatan,” tambah dia.

Baca Juga: Ini Ajakan China ke Indonesia dan Negara Kawasan Laut China Selatan

2. China janji tingkatkan impor dari ASEAN

KTT ASEAN-China Hasilkan Komitmen Pendanaan Senilai Rp2.159 TriliunIlustrasi perdagangan (ANTARA FOTO)

Isu ketiga yang dibicarakan adalah menciptakan ‘rumah yang sejahtera’ (Prosperous Home Together). Dalam hal ini, China menyampaikan inisiatif baru yaitu, Global Development Initiative (GDI).

“Ditekankan bahwa GDI dan ASEAN Community Vision 2025 dapat saling mendukung. China juga menyampaikan kesiapan untuk memberikan 1,5 miliar dolar AS (Rp21,3 triliun) untuk dana pembangunan 3 tahun ke depan, serta siap untuk mengimpor produk-produk pertanian ASEAN senilai 150 miliar dolar AS (Rp2.137 triliun) untuk 5 tahun ke depan,” terang Retno.

Selain itu, kedua pihak sepakat untuk menjadikan ASEAN sebagai ‘rumah yang indah’ (Beautiful Home Together).

“China mengajak ASEAN untuk meningkatkan kerja sama dalam penanganan perubahan iklim, clean energy, green agriculture, marine science and technology, blue economy dan marine sustainable development,” sambung Retno.

Baca Juga: Ngajak Inklusif, China: Ada Negara yang Utamakan Kepentingan Sendiri

3. China adalah mitra dagang terbesar ASEAN selama 12 tahun terakhir

KTT ASEAN-China Hasilkan Komitmen Pendanaan Senilai Rp2.159 TriliunMenteri Luar Negeri Retno Marsudi ketika berkomunikasi dengan Menlu UEA (www.twitter.com/@Menlu_RI)

Isu terakhir yang dibicarakan adalah China-ASEAN sepakat menciptakan ‘rumah yang ramah atau bersahabat’ (Amicable Home Together).

“China mendorong pembukaan kembali kerja sama people-to-people antara lain melalui pertukaran budaya, think tank, media serta promosi kerja sama di bidang pariwisata, pendidikan vokasi, olahraga dan pertukaran pemuda ASEAN–China,” kata Retno.

China adalah mitra dagang terbesar ASEAN selama 12 tahun terakhir. Pada 2020, ASEAN merupakan mitra dagang terbesar bagi China.

“Perdagangan ASEAN dan China di tahun 1991 bernilai 8,36 miliar dolar AS dan tahun lalu mencapai lebih dari 685,28 miliar dolar AS, yang berarti terjadi peningkatan 82 kali lipat yang memakan kurun waktu sekitar 30 tahun,” jelas Retno.

“Selama 30 tahun terakhir, total investasi melampaui 310 miliar dolar AS, dan ini menempatkan China sebagai sumber FDI (foreign direct investment) keempat terbesar dari seluruh Mitra Wicara ASEAN,” tambahnya.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya