Marah Kongres AS Kunjungi Taiwan, China Gelar Latihan Jet Tempur
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Beberapa saat setelah mendengar kedatangan delegasi kongres Amerika Serikat (AS) ke Taiwan dengan pesawat tempur, militer China segera menggelar patroli kesiapan pesawat jetnya ke arah selat Taiwan pada Selasa (9/11/2021).
Berdasarkan keterangan juru bicara militer China, patroli itu ditujukan sebagai 'peringatan' kepada sejumlah negara yang menunjukkan dukungannya untuk kemerdekaan Taiwan, demikian dilansir Reuters.
Kementerian pertahanan Taiwan melaporkan, enam pesawat militer China memasuki zona pertahanan udara barat daya, termasuk empat jet tempur J-16 dan dua pesawat pengintai.
Baca Juga: 28 Pesawat Militer China Terbang ke Zona Udara Taiwan
1. Belum ada tanggapan dari Taiwan soal provokasi China
Pada Selasa, sejumlah outlet media Taiwan melaporkan, beberapa anggota parlemen dan Senat AS telah tiba di Taipei dengan pesawat militer.
Kantor kepresidenan Taiwan menolak berkomentar terkait tindakan agresif China. Institut Amerika di Taiwan, kedutaan de facto AS tanpa adanya hubungan diplomatik formal, tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Sebagai informasi, delegasi Kongres AS sering menggunakan pesawat militer seperti C-32 untuk melakukan perjalanan ke luar negeri, termasuk kunjungan sebelumnya ke Taiwan.
2. China kutuk kunjungan Kongres AS
Editor’s picks
Kementerian Pertahanan China menentang dan mengutuk kunjungan tersebut. Pada saat yang sama, China menjelaskan bahwa patroli dilakukan untuk menguji kemampuan pesawat tempurnya beroperasi di berbagai wilayah.
Dalam beberapa bulan terakhir, agresivitas militer China mulai menimbulkan keresahan dari komunitas internasional. Otoritas Taiwan bahkan menyebut provokasi China sebagai yang terburuk dalam 40 tahun terakhir, seraya menegaskan argumen mereka bahwa China akan menginvasi Taiwan pada 2025.
Pada Juni lalu, tiga senator AS juga mengunjungi Taiwan. China menyebut kunjungan tersebut sebagai provokasi politik yang keji, berbahaya, dan tidak bertanggung jawab.
3. Delegasi Uni Eropa juga mengunjungi Taiwan pada awal November
Pada awal November, untuk pertama kalinya dalam sejarah, delegasi Eropa berkunjung ke Taiwan. Kunjungan selama tiga hari diselenggarakan komite Parlemen Eropa untuk membahas campur tangan asing dalam proses konsolidasi demokrasi, demikian dilansir ANTARA.
"Pengalaman Taiwan dalam menangani serangan (siber yang) berulang dan canggih melalui mobilisasi seluruh masyarakatnya, dan tanpa membatasi demokrasinya, adalah unik," kata pemimpin delegasi Raphael Glucksmann.
Melalui pertemuan tersebut, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen menyinggung soal upaya China untuk merebut pulau demokrasi tersebut. Tsai telah meminta otoritas keamanan untuk melawan infiltrasi China.
Kunjungan anggota parlemen Uni Eropa dilakukan setelah Kepala Kementerian Luar Negeri Taiwan, Joseph Wu, mengunjungi Eropa pada September lalu.
Kunjungan Wu direspons dengan kemarahan Beijing, yang memperingatkan agar tuan rumah tidak merusak hubungan bilateral dengan China.
Baca Juga: China: Hukuman Seumur Hidup bagi Pendukung Taiwan