Menlu RI: Tidak Ada Pembenaran atas Penindasan Perempuan Afghanistan!

Indonesia akan sumbang 10 juta vaksin polio ke Afghanistan

New York, IDN Times – Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi, menjadi pembicara dalam side event Sidang Majelis Umum ke-78 Perserikatan Bangsa-Bangsa (SMU PBB), bertemakan Global Solidarity with Afghan Women and Girls.

Acara yang diselenggarakan bersama Irlandia, Kanada, dan Women’s Forum itu membahas strategi advokasi untuk melindungi hak-hak wanita dan anak perempuan di Afghanistan.

Sebagaimana diketahui, rezim Taliban sangat membatasi peran perempuan di ranah publik, termasuk larangan untuk berkuliah hingga bekerja di organisasi internasional.

“Kami di sini untuk membangun solidaritas dengan perempuan dan anak perempuan Afghanistan. Solidaritas berarti empati dan memberikan dukungan nyata. Kita semua tahu situasi mengkhawatirkan di Afghanistan,” kata Retno di Markas Besar PBB pada Selasa (19/9/2023).

“Tidak perlu saya ulangi (penderitaannya) karena sudah tercatat dengan baik di banyak laporan,” tambah dia.  

1. Tidak ada pembenaran untuk penindasan

Menlu RI: Tidak Ada Pembenaran atas Penindasan Perempuan Afghanistan!Menlu RI Retno Marsudi dalam acara Global Solidarity with Afghan Women and Girls (Dok. Billy PTRI New York)

Pada kesempatan itu, Retno menegaskan bahwa tidak ada alasan politik yang membenarkan penindasan terhadap perempuan.

“Pertanyaannya adalah, apa yang akan kita lakukan? Apakah kita akan membiarkan politik menghalangi untuk memberi bantuan dan duduk diam, sementara jutaan perempuan dan anak perempuan Afghanistan menderita?” tanya Retno.

Dia menambahkan, “atau apakah kita akan melakukan apa saja yang kita bisa untuk membantu mereka, bagaimana pun kondisi politiknya. Saya yakin pilihan ini adalah yang paling bijaksana.”

Baca Juga: Indonesia, Ujung Tombak Wujudkan SDGs di Asia Tenggara

2. Bantuan Indonesia untuk Afghanistan

Menlu RI: Tidak Ada Pembenaran atas Penindasan Perempuan Afghanistan!Menlu RI Retno Marsudi dalam acara Global Solidarity with Afghan Women and Girls (IDN TImes/Vanny El Rahman)

Kemudian, Retno membeberkan tiga kontribusi Indonesia di Afghanistan, yaitu memberi bantuan kemanusiaan, mengajak ulama Indonesia untuk terlibat dalam dialog Islam moderat dengan pemuka agama Afghanistan, serta mendukung perempuan Afghanistan agar dapat melanjutkan pendidikan.  

Secara spesifik, bantuan kemanusiaan yang Indonesia berikan adalah pengiriman 10 juta dosis vaksin polio buatan Biofarma ke Afghanistan. Dalam hal ini, Indonesia menggandeng UNICEF sebagai mitra.

“Mengenai ulama, Indonesia berbagi praktik terbaik dengan ulama Afghanistan dalam pendidikan inklusif kepada perempuan. Karena, tahukah Anda bahwa Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar? Dan yang terbaru, para ulama yang bergabung dengan ulama OKI (Organisasi Kerja Sama Islam) berkunjung ke Afghanistan” ungkap Retno.

“Lalu untuk perempuan, Indonesia memberikan beasiswa dan pelatihan bagi perempuan Afghanistan,” sambungnya.

3. Indonesia akan gelar konferensi untuk galang dukungan dan dana

Menlu RI: Tidak Ada Pembenaran atas Penindasan Perempuan Afghanistan!Menlu RI Retno Marsudi dalam acara Global Solidarity with Afghan Women and Girls (IDN Times/Vanny El Rahman)

Pada Desember 2022, Indonesia dan Qatar menggelar Konferensi Internasional pertama tentang Pendidikan Perempuan Afghanistan. Kesempatan itu juga digunakan untuk menggalang dana dalam jumlah besar guna mendukung perempuan Afghanistan.

Adapun pada November 2023, Indonesia akan menyelenggarakan konferensi kedua, dengan harapan bisa berkontribusi mewujudkan Afghanistan yang damai dan sejahtera.  

“Politik tidak boleh menjadi penghalang, karena di atas politik adalah kemanusiaan,” katanya.

Baca Juga: Menlu Retno: Hapus Kesenjangan Kunci Penting Wujudkan SDGs

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya