Mundur Sebagai PM Malaysia, Muhyiddin: Saya Korban Politikus Serakah

Muhyiddin ditunjuk sebagai perdana menteri sementara

Jakarta, IDN Times - Muhyiddin Yassin ditunjuk sebagai perdana menteri sementara Malaysia, setelah pengunduran dirinya diterima oleh raja pada Senin (16/8/2021). Yassin akan menjalankan tugas itu hingga perdana menteri yang baru terpilih.  

"Yang Mulia (Raja Malaysia) telah setuju bahwa Yang Terhormat Tan Sri Mahiaddin bin Md Yasin akan menjabat sebagai perdana menteri,” demikian pernyataan dari istana nasional dikutip dari Channel News Asia.

Keterangan itu sekaligus mengonfirmasi pemilihan umum tidak akan digelar di tengah pandemik COVID-19. Komisi Pemilihan telah mengabarkan kepada kerajaan, pada 10 Agustus 2021 sedikitnya 484 dari 613 kursi yang diperebutkan berada di zona merah, yang berarti mencakup 79 persen wilayah Malaysia.  

"Pada saat yang sama, Yang Mulia menyadari bahwa fasilitas kesehatan di negara ini berada dalam situasi yang mengkhawatirkan," kata pengawas keuangan istana, Ahmad Fadil Syamsuddin, dalam pernyataannya.

Baca Juga: Gagal Tangani COVID Malaysia, UMNO Minta PM Muhyiddin Yassin Mundur

1. Muhyiddin gagal memperoleh dukungan mayoritas parlemen

Mundur Sebagai PM Malaysia, Muhyiddin: Saya Korban Politikus Serakah(Perdana Menteri baru Malaysia Muhyiddin Yassin) www.thestar.my

Melalui pidatonya pada Senin (16/8/2021) pukul 3 sore waktu setempat, Muhyiddin mengatakan, dia mengundurkan diri karena telah kehilangan dukungan mayoritas di parlemen.

Adapun usulan sebelumnya agar legitimasi dukungan dan kepemimpinannya diuji di parlemen menjadi tidak relevan, setelah 15 anggota Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) menarik dukungan. Di sisi lain, proposal untuk kerja sama dengan partai-partai oposisi juga ditolak.  

"Hari ini saya mengundurkan diri sebagai perdana menteri dan (atas nama) semua menteri kabinet, seperti yang disyaratkan oleh konstitusi federal," kata Muhyiddin.

2. Muhyiddin mengklaim tidak ingin berkonspirasi untuk mempertahankan kekuasaan

Mundur Sebagai PM Malaysia, Muhyiddin: Saya Korban Politikus SerakahPerdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin. (dok. ANTARA/pri)

Muhyiddin mengaku telah mencoba berbagai upaya untuk menyelamatkan pemerintah Perikatan Nasional (PN), setidaknya sampai tugas penanganan pandemik COVID-19 selesai.

“Namun upaya ini tidak berhasil karena ada pihak-pihak yang serakah, yang (lebih tertarik) merebut kekuasaan dari pada mengutamakan kehidupan dan penghidupan masyarakat,” ujarnya tanpa merinci siapa pihak yang dimaksud.

Muhyiddin mengklaim sebenarnya dia mampu mempertahankan jabatannya sebagai perdana menteri. Namun, dia menolak opsi itu karena dianggap bertentangan dengan prinsip-prinsip yang diusungnya.

"Saya tidak akan pernah berkonspirasi dengan kelompok kleptokratis, mengganggu independensi peradilan dan membelakangi konstitusi federal hanya untuk tetap berkuasa," katanya.

3. Muhyiddin memimpin selama 17 bulan

Mundur Sebagai PM Malaysia, Muhyiddin: Saya Korban Politikus SerakahMenara Petronas, Kuala Lumpur, Malaysia (IDN Times/Santi Dewi)

Pengunduran diri Muyiddin terjadi di tengah dinamika politik yang alot. Awal bulan ini, sejumlah anggota parlemen UMNO, yang dipimpin Ahmad Zahid Hamidi, menarik dukungan mereka untuk Muhyiddin

Muhyiddin semula bersikeras dia masih memimpin mayoritas parlemen, dan berjanji membuktikan legitimasinya melalui mosi percaya yang dijadwalkan akan diajukan di parlemen pada 7 September.

Hingga Jumat lalu, Muhyiddin masih mencari dukungan untuk mempertahankan jabatannya.

Tetapi, usulannya ditolak Pakatan Harapan (PH), yang mengatakan usulan itu menandakan Muhyiddin sebenarnya telah kehilangan dukungan dari mayoritas parlemen. Desakan oposisi menuntutnya mundur semakin kuat.

Muhyiddin dilantik sebagai perdana menteri kedelapan pada 1 Maret 2020. Selama 17 bulan berkuasa, dia dikritik banyak pihak karena gagal memimpin Malaysia menghadapi pandemik COVID-19, dengan jumlah infeksi mencapai 1,4 juta kasus dan 12 ribu di antaranya meninggal dunia.

Baca Juga: Istana Malaysia Konfirmasi Pengunduran Diri PM Yassin dan Kabinetnya

Topik:

  • Rochmanudin
  • Septi Riyani

Berita Terkini Lainnya