Rusia Akui Kemerdekaan Donetsk dan Luhansk, Ini Kata Presiden Ukraina
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, menuduh Rusia telah merusak upaya pembicaraan damai dan mengesampingkan konsesi teritorial atas dua wilayah Donetsk dan Luhansk.
Pernyataan itu disampaikan Zelenskyy menanggapi pidato nasional Presiden Vladimir Putin pada Selasa (22/2/2022) pagi, yang mengakui kemerdekaan Donestk dan Luhansk serta duduk bersama dengan pemimpin separatis pro-Rusia.
Meski begitu, Zelenskyy tetap menegaskan komitmen Ukraina pada perdamaian dan diplomasi, dikutip dari AFP.
Baca Juga: AS Tuding Militer Rusia Punya Daftar Warga Ukraina yang Harus Dibunuh
1. Ukraina menagih tindakan tegas dari sekutunya
Pada saat yang sama, Zelenskyy menagih langkah yang jelas dan efektif dari sekutunya, termasuk Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE), demi mencegah invasi Rusia. Dia juga menyerukan agar pertmuan puncak dalam format Normandia, yang melibatkan Rusia, Ukraina, Jerman, dan Prancis, agar segera diselenggarakan.
Di sisi lain, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba telah diyakinkan oleh pejabat UE bahwa blok tersebut dan sekutunya akan merespons klaim sepihak Putin dengan tegas.
“Kami memiliki penilaian yang sama tentang keputusan ilegal Rusia,” kata Kuleba.
Baca Juga: Panas! Putin Akui Kemerdekaan Wilayah Ukraina yang Dikuasai Separatis
2. Presiden Prancis sebut Putin ingkar janji
Editor’s picks
Dilansir Reuters, Presiden Prancis Emmanuel Macron menyayangkan keputusan Putin yang dianggap melanggar komitmennya sendiri. Macron juga mendesak UE segera menjatuhkan sanksi kepada Rusia karena melanggar perjanjian internasional.
Sebelumnya, Putin telah berjanji bahwa Rusia akan mengintensifkan jalur diplomasi untuk menyudahi krisis di Eropa timur.
"Presiden Putin menyampaikan pidato sejarah-politik yang menuduh dan mencampurkan berbagai pertimbangan yang kaku dan paranoid," kata seorang pejabat kepresidenan Prancis, seraya menambahkan bahwa tindakan militer Rusia sudah tidak bisa lagi ditoleransi.
Baca Juga: Ukraina Tuding Rusia Pasang Peledak di Fasilitas Umum Kota Donetsk
3. Putin kerahkan operasi perdamaian di Donetks dan Luhansk
The Straits Times melaporkan, setelah Rusia mengakui kedaulatan Donetsk dan Luhansk, Kremlin mengerahkan pasukan untuk menjaga wilayah tersebut dengan dalih operasi perdamaian.
Dalam pidatonya, Putin menggambarkan Ukraina sebagai bagian integral dari sejarah Rusia dan mengklaim Ukraina timur sebagai tanah Rusia kuno. Putin juga yakin warga Rusia akan selalu mendukung keputusannya.
Media pemerintah memperlihatkan Presiden Putin duduk bersama para pemimpin separatis, untuk menandatangani dekrit yang mengakui kemerdekaan kedua wilayah Ukraina yang memisahkan.
“Saya menganggap perlu untuk membuat keputusan yang seharusnya sudah dibuat sejak lama, untuk segera mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk,” kata Putin.