Rusia: AS Terancam Serangan Nuklir yang Lebih Parah dari 9/11

Musuh AS bukan saja teroris, tapi juga kepala negara

Jakarta, IDN Times – Presiden Rusia periode 2008-2012, Dmitry Medvedev, memperingatkan bahwa Amerika Serikat (AS) terancam oleh serangan nuklir atau senjata atom yang skalanya melebihi kejadian 11 September 2001 (9/11).

Peringatan itu disampaikan satu hari sebelum peringatan 11/9 atau kejahatan yang didalangi oleh teroris Al-Qaida.

“Saya tidak ingin terlalu keras, namun suatu saat teroris akan kembali melancarkan serangan seperti yang terjadi pada 11 September 2001, namun dengan komponen atom atau biologis,” kata Medvedev melalui saluran Telegram pada Minggu (10/9/2023).

Baca Juga: Tak Dikritik soal Perangnya di Ukraina, Rusia Puji G20 India 

1. Akibat arogansi AS

Rusia: AS Terancam Serangan Nuklir yang Lebih Parah dari 9/11Presiden AS Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Haris (Twitter.com/JoeBiden)

Menurut Medvedv, ancaman itu datang imbas arogansi AS yang berlagak sebagai 'polisi dunia.' Alhasil, dia mengklaim bahwa banyak orang yang membenci AS.

“Tampaknya semua orang sudah terbiasa dengan kekasaran dan narsisme yang menjijikkan di negara-negara Barat dan khususnya AS. Karena keyakinan mereka yang sembrono terhadap kebenaran dan eksklusivitas mereka sendiri,” tutur dia.

Medvedv yang kini menjabat sebagai Dewan Keamanan Rusia menyebut, AS seolah-olah memiliki hak untuk melakukan intervensi militer atau mengerahkan pasukannya atas nama perdamaian.

“Jika kita harus menggunakan kekerasan, itu karena kita adalah Amerika. Damai atau militer,” demikian sindirnya.

Baca Juga: AS: Ukraina Hanya Punya Waktu 1 Bulan untuk Serang Balik Rusia

2. Kecaman atas standar ganda AS

Rusia: AS Terancam Serangan Nuklir yang Lebih Parah dari 9/11Dmitry Medvedev (Twitter.com/Dmitry Medvedev)

Salah satu pejabat terdekat Presiden Vladimir Putin itu juga menyinggung standar ganda yang diterapkan Washington. Di satu sisi, AS menjatuhkan senjata kepada negara-negara yang mendukung Rusia. Di sisi lain, AS terus memasok senjata kepada negara-negara yang dianggap sebagai musuh Moskow.  

“Pada saat yang sama, jangan sentuh aset-aset Barat di negara yang perekonomiannya terbelakang. Barat bisa memasok senjata apa pun kepada musuh-musuh kita. Teman-teman kita dilarang melakukan ini, menakuti mereka dengan segala cara dengan pembalasan,” katanya.

“Anda tidak dapat menyentuh orang Amerika, mereka adalah ‘sapi suci’, meskipun mereka adalah mata-mata berpengalaman, pecandu narkoba yang gemetar karena putus obat, atau pedofil dengan air liur di sudut mulut mereka,” tambahnya.

Baca Juga: Serangan Rusia Tewaskan 2 Relawan Asing di Ukraina

3. Ancaman dari negara yang habis kesabaran

Rusia: AS Terancam Serangan Nuklir yang Lebih Parah dari 9/11pixabay/ArtTower

Akibat arogansi AS, Medvedev menyebut bahwa musuh Negeri Paman Sam bukan saja teroris, tapi juga negara yang mungkin habis kesabaran menghadapi Washington. Namun, dia tidak menyebut hal apa yang memungkinkan untuk meluncurkan roket ke AS.

“Lebih buruk lagi, salah satu pemimpin negara nuklir akan akan membuat keputusan emosional untuk menggunakan senjata pemusnah massal. Selain itu, klub nuklir terus berkembang dan sebagian besarnya tidak terikat oleh kewajiban apa pun,” kata dia.

Baca Juga: Kiev Diserang Lusinan Drone Rusia yang Picu Kebakaran

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya