Suasana Berbuka Puasa dan Tarawih di Masjid Terbesar Taiwan

Taipei Grand Mosque menyediakan makanan halal gratis lho!

Taipei, IDN Times – Taipei Grand Mosque (TGM), masjid terbesar di Taiwan, menjadi salah satu tempat favorit berbuka puasa bagi umat muslim yang tinggal di Taiwan. Alasannya adalah mereka menyediakan makanan yang terjamin kehalalannya.

Sebenarnya, menemukan restoran berlabel halal tidak terlalu sulit di Taiwan. Selain pemerintah yang memang menggalakkan wisata halal, banyak juga pendatang dari Indonesia, India, Pakistan, dan Afrika yang beragama Islam, sehingga tidak sedikit rumah makan yang mengincar segmentasi tersebut.

Di Taiwan ada banyak restoran vegetarian atau sea food yang makanannya dikelola tanpa campuran babi. Beberapa restoran juga ada yang tersertifikasi muslim friendly. Berbeda dengan restoran halal yang terjamin pengelolaan makanannya secara Islami, logo muslim friendly artinya restoran tersebut mungkin menjual babi atau makanan non-halal tapi dikelola atau dimasak secara terpisah. Itu semua bisa jadi opsi jika kesulitan menemukan restoran halal.

Tetapi tetap saja, rasa-rasanya akan lebih tenang jika menyantap sajian dari masjid yang sudah terjamin kehalalannya. Suasana berkumpul bersama umat seagama menjadi daya tarik yang tentu tidak bisa ditemukan di tempat lainnya.

Bagaimana sih suasana berbuka puasa bersama di TGM?

1. Berbuka dengan kurma dan air putih

Suasana Berbuka Puasa dan Tarawih di Masjid Terbesar TaiwanSuasana buka puasa di Taipei Grand Mosque, masjid terbesar di Taiwan (IDN Times/Vanny El Rahman)

Menjelang waktu berbuka, kawasan TGM sudah dipenuhi oleh umat muslim. Adapun halaman masjid selalu diramaikan oleh anak-anak yang bermain bola atau sekadar belari-lari.

Di dalam masjid, banyak orang yang menghabiskan waktu dengan tadarus Al-Qur’an, taklim, atau sekadar rebahan menunggu maghrib.

Selain itu, ada pengurus masjid yang sibuk menyiapkan iftar. Mereka mulai memasang meja bundar yang menjadi pusat berkumpul. Ada sekitar 5-10 meja yang disiapkan, tergantung jumlah jemaah. Di tengah meja disiapkan makanan untuk sekadar membatalkan puasa, seperti kurma, air putih kemasan, atau snack tertentu. Kadang-kadang ada jemaah yang membagikan makanannya di meja itu.

Kita bebas memilih ingin membatalkan puasa di meja mana. Namun, secara tidak sengaja terjadi pembagian berdasarkan penggunaan bahasa dan asal negara. Mungkin karena mereka teman dan berasal dari komunitas yang sama, sehingga tidak ada kendala berkomunikasi dan lebih nyaman bersama.

Tidak perlu khawatir untuk kekurangan iftar, karena petugas pasti akan menambah air atau kurma jika kita kehabisan. Tidak ada doa bersama atau tausiyah sebelum berbuka. Setiap orang diperkenankan melakukan ritualnya masing-masing.

Ada juga jemaah yang mengabadikan momen tersebut dengan berfoto atau live di media sosialnya.

Baca Juga: [WANSUS] Jejak Muhammadiyah di Taiwan

2. Dijamin kenyang dan jangan khawatir kekurangan makanan

Suasana Berbuka Puasa dan Tarawih di Masjid Terbesar TaiwanSuasana buka puasa di Taipei Grand Mosque, masjid terbesar di Taiwan (IDN Times/Vanny El Rahman)

Setelah berbuka, para jemaah pun mendirikan salat Magrib berjamaah. Sesudahnya, tibalah pada bagian inti yang dinantikan, yaitu makan berat. Kita tidak perlu khawatir untuk kehabisan makanan, sehingga setiap orang bisa mengantre dengan teratur.

Untuk tempat makannya ruangan laki-laki dan perempuan dipisah. Perempuan berada di sayap kiri masjid, di dekat tempat wudhu. Sedangkan laki-laki berada di sayap kanan masjid, tempat yang biasanya dijadikan ruangan salat tambahan atau kantin dadakan setiap Jumat.

Kalau dilihat sekilas, ada puluhan meja yang telah disiapkan lengkap dengan alat makan di atasnya. Setiap satu meja disediakan sembilan kursi. Artinya, pihak masjid menyediakan ratusan porsi makanan.

Untuk menu biasanya kari ayam atau kambing, nasi putih, dan salad. Kadang-kadang ada canai. Makanan khas India. Di awal, kita bisa mengambil makanan secukupnya. Selang beberapa saat, panitia akan mendistribusikan makanan yang berlebih dari meja lain ke meja yang kekurangan nasi atau lauk. Sehingga, kita bisa menambah makanan tanpa takut kekurangan.

Di luar menu yang disediakan TGM, ada juga makanan ringan yang biasanya disediakan oleh pemberi sedekah, seperti pisang goreng atau kue-kue manis.

3. Tarawih dan qiyamul lail

Suasana Berbuka Puasa dan Tarawih di Masjid Terbesar TaiwanSuasana buka puasa di Taipei Grand Mosque, masjid terbesar di Taiwan (IDN Times/Vanny El Rahman)

Rampung makan sekitar pukul 19.00. Untuk salat Isya dan Tarawih biasanya dimulai dari pukul 20.00. Yang menarik adalah salat tarawih di TGM adalah 23 rakaat dengan 2 juz, yang biasanya membutuhkan waktu 2 jam lebih.

Untuk 10 malam terakhir Ramadan, TGM juga menyelenggarakan qiyamul lail yang dimulai pukul 02.00. Akan digelar salat malam berjamaah sebanyak 11 rakaat hingga pukul 03.00. Banyak jemaah yang itikaf di masjid dengan harapan memperoleh lailatul qadar. Bahkan ada yang membawa pakaian dan selimut untuk menghabiskan malam-malam terakhir Ramadan di masjid.  

Setelah salat, masjid menyediakan makanan untuk santap sahur. Menunya sama dengan ketika berbuka. Meski dini hari, banyak juga orang yang mendatangi masjid untuk sahur bersama. Mungkin sebabnya tadi, kalau sore hari saja sulit menemukan makanan halal, apalagi dini hari. Maka satu-satunya pilihan mereka jika ingin makan berat dan kenyang adalah datang ke TGM.

 

Baca Juga: Safari Ramadan, KDEI Taipei Keliling Taiwan Serap Aspirasi PMI

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya