Taiwan Serukan Dukungan Internasional Lawan Ancaman Tiongkok

Taiwan merasa pesawat tempur Tiongkok sebagai ancaman

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri (Menlu) Taiwan, Joseph Wu, meminta komunitas internasional untuk proaktif mendukung negara dan kawasan Asia Timur dari ancaman Tiongkok. Menurutnya, konfrontasi militer Tiongkok beberapa tahun belakangan yang semakin masif sangat mungkin berakhir konflik di Asia Timur.
 
Pernyataan itu dilontarkan setelah lebih dari 30 pesawat militer Tiongkok melewati zona identifikasi pertahanan udara Taiwan. “Tiongkok semakin intensif mengancam Taiwan dengan militernya. Ini sangat mengkhawatirkan,” kata Wu sebagaimana dikutip dari The Strait Times.
 
Dia menambahkan, “Taiwan berada di garda untuk mempertahankan demokrasi dari upaya komunis Tiongkok untuk mengambil alih.”

1. Sejak 2016 Taiwan ogah disebut sebagai bagian dari Tiongkok

Taiwan Serukan Dukungan Internasional Lawan Ancaman Tiongkok(Presiden Taiwan Tsai Ing-wen) REUTERS/TYRONE SIU via ANTARANEWS

Tiongkok, secara sepihak, mengklaim bahwa Taiwan adalah bagian dari negaranya. Resistensi terhadap semakin berani ketika Presiden Tsai Ing-Wen pada 2016 menolak terminologi “One China” yang merujuk kepada Taiwan dan Tiongkok. Beijing telah memberikan tekanan ekonomi, diplomatik, dan militer sejak tahun itu.
 
Wu sadar bila kapabilitas Tiongkok jauh lebih kuat daripada Taiwan. Oleh karena itu, dia meminta komunitas internasional untuk mendukungnya.
 
“Kami telah berusaha sangat keras untuk memperkuat kemampuan pertahanan kami sendiri dan pada saat yang sama kami juga ingin membiarkan komunitas internasional memahami bahwa Taiwan sebagai negara demokrasi telah terancam oleh Tiongkok, negara otoriter yang mencoba untuk memperluas pengaruhnya,” katanya.
 

Baca Juga: Taiwan Sebut Tiongkok Ingin Jadikan Mereka The Next Hong Kong

2. Agresivitas Tiongkok terlihat di beberapa negara

Taiwan Serukan Dukungan Internasional Lawan Ancaman TiongkokSuasana demonstrasi menolak Undang-undang Keamanan Nasional di Hong Kong pada 1 Juli 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Tyrone Siu

Belakangan, Tiongkok semakin memperlihatkan agresivitasnya dengan memicu konfrontasi di perbatasan dan daerah-daerah yang masih bersengketa. Tiongkok terlihat mulai menggerakkan kapal selamnya di Laut China Selatan.

Kontak senjata antara tentara India dengan Tiongkok juga sempat terjadi, menewaskan 20 tentara India. Selain itu, salah satu yang paling menjadi sorotan adalah bagaimana Tiongkok "mengganggu" kedaulatan Hong Kong.
 
“Kami merasa bahwa negara-negara yang berpikiran sama, atau sesama demokrasi, perlu lebih memperhatikan hal ini dan saling membantu, sehingga motivasi ekspansionis Tiongkok dapat dihalangi," jelas Wu
 
Dia menyambung, “setelah Hong Kong, Taiwan mungkin akan menjadi yang berikutnya. Oleh karena itu, kami bekerja sangat keras untuk mempertahankan diri kami sendiri."

3. Amerika Serikat dianggap hadir sebagai penyeimbang

Taiwan Serukan Dukungan Internasional Lawan Ancaman TiongkokPresiden Amerika Serikat, Donald J. Trump (ANTARA FOTO/REUTERS/Loren Elliott)

Wu mengapresiasi Amerika Serikat yang masih hadir di sejumlah wilayah konflik untuk mencegah tindakan agresif Tiongkok.
 
"Saya pikir ini adalah pertunjukan kepada pihak China bahwa ancaman militernya terhadap negara-negara cinta damai lainnya tidak akan ditoleransi," tutup dia.  

Baca Juga: Akibat Pengaruh Tiongkok, Taiwan Tak Diundang ke Pertemuan WHO

Topik:

  • Vanny El Rahman
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya