Tiongkok Klaim Telah Suntikkan 1 Miliar Dosis Lebih Vaksin COVID-19

Tiongkok sebut vaksinnya bermanfaat bagi dunia

Jakarta, IDN Times - Tiongkok mengumumkan bahwa mereka berhasil menyuntikkan lebih dari satu miliar dosis vaksin COVID-19 kepada warganya. Jumlah itu melebihi sepertiga dari total vaksin yang dikelola seluruh negara.

Dilansir dari The Straits Times, meski Beijing tidak merilis resmi berapa banyak warga yang telah diinokulasi, namun Komisi Kesehatan Nasional melaporkan sebanyak 1.010.489.000 dosis vaksin telah disuntikkan hingga Sabtu (19/6/2021).

Tiongkok memiliki target untuk memvaksinasi 40 persen populasinya atau 580 juta orang pada akhir Juni 2021. Data yang diketahui saat ini adalah lebih dari 80 persen populasi ibu kota Beijing telah divaksinasi.  

Baca Juga: Peneliti Tiongkok Sebut Virus Corona Berawal dari Amerika Serikat

1. Tiongkok klaim memberi manfaat besar bagi upaya penanganan pandemik global

Tiongkok Klaim Telah Suntikkan 1 Miliar Dosis Lebih Vaksin COVID-19Ilustrasi vaksin COVID-19 buatan Sinovac (Dokumentasi Sinovac)

Presiden Asosiasi Industri Vaksin Tiongkok Feng Duoija mengatakan, pencapaian ini merupakan bukti bahwa Tiongkok menanggapi pandemik COVID-19 secara serius, efisien, dan mengedepankan pendekatan ilmiah.  

Lebih dari itu, tingginya produksi vaksin bukan hanya bermanfaat bagi warga dalam negeri untuk mengejar kekebalan kawanan (herd immunity), tetapi juga bermanfaat bagi warga luar negeri karena semakin banyak vaksin yang didistribusikan.

"China juga memberikan kontribusi besar bagi perjuangan global melawan wabah. Pasokan vaksin China sebenarnya melebihi angka yang harus digunakan di dalam negeri, tapi China menawarkan dosis ke luar negeri,” ujar Duoija dikutip dari The Global Times.

Kementerian Luar Negeri juga melaporkan bahwa Tiongkok telah membagikan 350 juta dosis vaksin kepada dunia.

2. Vaksinasi di Tiongkok relatif lambat

Tiongkok Klaim Telah Suntikkan 1 Miliar Dosis Lebih Vaksin COVID-19Ilustrasi vaksin atau jarum suntik (IDN Times/Arief Rahmat)

Catatan terkait kampanye vaksinasi Tiongkok adalah tingkat inokulasinya masih tertinggal dari Amerika Serikat, Inggris, dan beberapa negara besar Eropa, yang telah melampaui setengah dari populasinya.

Kendati begitu, kuantitas vaksinasi Tiongkok menjadi yang tertinggi di dunia, berdasarkan Bloomberg vaccine tracker.

Negara berjuluk Negeri Tirai Bambu sebenarnya telah meluncurkan vaksin COVID-19 sejak Desember 2020. Namun, permintaan vaksin di masyarakat relatif rendah karena penanganan pandemik yang baik, sehingga mereka tidak sepenuhnya menggantungkan keselamatan kepada vaksin.

Baca Juga: 3 Fakta Terkini Infiltrasi Tiongkok, Terus Membayangi Langit Taiwan!

3. Pemerintah mulai menggalakkan kampanye vaksinasi lawan varian baru corona

Tiongkok Klaim Telah Suntikkan 1 Miliar Dosis Lebih Vaksin COVID-19Sejumlah mahasiswa Xinjiang Islamic Institute (XII) Urumqi, Daerah Otonomi Xinjiang, China, menirukan bacaan ayat Al Quran dari pengajar di kelas Al Quran dan Al Hadis, Kamis (22/4/2021). Kampus XII tersebar di delapan kota di Xinjiang, sedangkan di Urumqi sendiri terdapat 889 mahasiswa jenjang sarjana dan pascasarjana dari kalangan etnis minoritas Muslim Uighur (ANTARA FOTO/M. Irfan Ilmie)

Dalam beberapa bulan terakhir, pihak berwenang mulai menggalakkan kampanye vaksinasi. Industri makanan dan minuman tidak akan diberi izin beroperasi sampai seluruh karyawannya telah divaksinasi. Mereka yang belum divaksinasi juga dilarang menghadiri acara-acara pemerintah tertentu.

Salah satu strategi pemerintah melawan mutasi virus corona adalah prioritas untuk vaksinasi dosis kedua atau ketiga, daripada mereka yang baru mendaftar untuk suntikan pertama.

Kebijakan yang mulai berlaku sejak 10 Juni 2021 itu merupakan cara untuk memastikan agar mereka yang telah mendapat suntikan pertama dapat menyelesaikan prosedur vaksinasi tepat waktu, sehingga dapat membangun kekebalan yang efektif.

Baca Juga: Tiongkok Izinkan Vaksin Sinovac untuk Anak Usia 3-17 Tahun

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya