Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bendera Venezuela (unsplash.com/pikadzu)
ilustrasi bendera Venezuela (unsplash.com/pikadzu)

Intinya sih...

  • Venezuela gelar latihan militer besar-besaran di Pulau La Orchila, Karibia selama 3 hari sebagai respons atas pengiriman kapal perang AS di Laut Karibia.

  • Latihan Caribe Soberano 200 diikuti oleh 2.500 tentara Venezuela, 12 kapal perang, 22 pesawat tempur, dan bertujuan meningkatkan dukungan warga kepada rezim Maduro.

  • Trump tolak adanya rencana penggulingan rezim Maduro dan membantah rumor invasi ke Venezuela, sementara Maduro siap melawan serangan militer AS.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Venezuela, pada Kamis (18/9/2025), memulai latihan militer besar-besaran selama 3 hari di Pulau La Orchila, Karibia. Latihan tempur ini dilakukan di tengah pengiriman kapal perang Amerika Serikat (AS) di Laut Karibia dalam sebulan terakhir. 

“Terdapat pengiriman sistem pertahanan udara, termasuk drone penyerang dan drone pengintai, beserta drone bawah air. Kami akan mengadakan latihan persenjataan elektronik,” terang Menteri Pertahanan Venezuela, Vladimir Padrino Lopez, dikutip dari The Guardian.

Dalam beberapa pekan terakhir, AS dan Venezuela terlibat ketegangan imbas pengiriman kapal di Laut Karibia. Caracas menuding Washington berniat menggulingkan pemerintahan di negaranya. 

1. Kirimkan 2.500 tentara ke pangkalan militer La Orchila

Tentara Venezuela. (twitter.com/Umbv_Fanb)

Padrino mengungkapkan bahwa latihan militer Caribe Soberano 200 ini akan diikuti oleh 2.500 tentara Venezuela. Selain itu, sebanyak 12 kapal perang, 22 pesawat tempur, dan 20 kapal militan kecil akan ikut dalam latihan tempur tersebut. 

“Latihan tempur ini adalah respons atas ancaman dan pengiriman kapal perang AS secara terang-terangan di Karibia. Kami akan merespons jika kami menjadi target dari segala bentuk agresi militer negara lain,” tuturnya, dikutip dari Colombia One

Dalam latihan tempur tersebut, Venezuela sudah menerjunkan pesawat jet Su-20MK2. Pesawat tersebut sudah dilengkapi dengan misil anti-radar dan anti-kapal Kh-31 yang berasal dari Rusia. 

Pangkalan militer La Orchila terletak 160 km dari pesisir Venezuela. Latihan militer kali ini bertujuan untuk meningkatkan koordinasi kapal perang, pasukan amfibi, pasukan khusus, dan pasukan dirgantara. 

2. Bertujuan meningkatkan dukungan warga kepada rezim Maduro

Sejumlah oposisi Venezuela dan pengamat independen menyebut, latihan militer ini sebagai upaya untuk menarik simpati warga kepada rezim Presiden Venezuela, Nicolas Maduro. Sebab, masih terjadi ketegangan politik dan tekanan ekonomi di dalam negeri. 

Salah satu organisasi non-profit di Venezuela, Control Ciudadano mengatakan bahwa banyaknya persenjataan Venezuela tidak diketahui secara pasti. Maka dari itu, tidak bisa dipastikan seberapa siap militer Venezuela dalam menghadapi peperangan. 

Sementara itu, Southern Command AS masih belum memberikan tanggapan apapun terkait dengan latihan militer Venezuela di Karibia. Namun, AS mengatakan, penerjunan militer hanya untuk melawan penyelundupan narkoba. 

3. Trump tolak adanya rencana penggulingan rezim Maduro

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. (Gage Skidmore from Peoria, AZ, United States of America, CC BY-SA 2.0 , via Wikimedia Commons)

Presiden AS, Donald Trump mengatakan bahwa tidak ada rencana untuk menggulingkan pemerintahan Venezuela. Ia membantah adanya rumor terkait invasi ke Venezuela untuk mengubah rezim. 

Namun, Trump menyebut bahwa AS sudah menenggelamkan tiga kapal barang yang membawa narkoba di perairan internasional menuju ke AS. Selain itu, terdapat beberapa orang yang tewas dalam serangan tersebut, dilansir EFE

Sementara, Maduro mengatakan bahwa Venezuela tidak berada di fase siaga militer. Namun, akan melawan jika AS melancarkan serangan militer ke negaranya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team