Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Venezuela Kerahkan Pasukan untuk Lawan Intervensi AS

Kendaraan militer Venezuela. (Cancillería del Ecuador, CC BY-SA 2.0, via Wikimedia Commons)
Kendaraan militer Venezuela. (Cancillería del Ecuador, CC BY-SA 2.0, via Wikimedia Commons)
Intinya sih...
  • Maduro aktifkan Plan Independencia 200 untuk pertahanan penuh Venezuela
  • Cabello sebut Venezuela siap berperang jangka panjang, mengecam operasi AS di Karibia
  • Venezuela mengecam latihan militer AS di Puerto Riko, kritisi Gubernur Puerto Riko yang mendukungnya
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Presiden Venezuela, Nicolas Maduro mengumumkan aktivasi Plan Independencia 200 pada Kamis (11/9/2025). Rencana ini untuk mengirimkan tentara, polisi, dan militan di sebanyak 284 front pertempuran dalam mempertahankan kemerdekaan negaranya. 

“Kami mengaktifkan ini dari utara hingga selatan, timur hingga barat, dari semua area pesisir Venezuela di Karibia dari perbatasan Kolombia hingga Pegunungan Andes. Kami mengaktifkan 284 front pertempuran,” katanya, dikutip dari EFE

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Venezuela, Vladimir Padrino Lopez sudah mengumumkan pengiriman tentara ke pesisir Laut Karibia. Tentara itu dikirimkan ke lima negara bagian di pesisir utara. 

1. Maduro umumkan pertahanan penuh untuk lawan intervensi militer AS

Maduro mengatakan bahwa aksi ini untuk mengonsolidasikan kekuatan rakyat dari kemungkinan perang. Rencana ini berfungsi untuk mencegah intervensi militer dari Amerika Serikat (AS) di Venezuela. 

“Kami tidak akan mempermalukan diri kami dan akan melawan. Operasi ini adalah konsep dari pertahanan nasional dengan aktifnya resistensi dari rakyat yang ditemukan oleh Komandan Chavez dan konsep serangan ofensif yang permanen di dalam negeri,” tandasnya, dikutip dari Telesur

Presiden sayap kiri itu menyebut bahwa semua area pesisir Venezuela akan dijaga ketat sehingga tidak ada tentara asing yang akan menginvasi. Selain itu, tidak ada kelompok kriminal yang berusaha merusak perdamaian Venezuela. 

2. Cabello sebut Venezuela siap untuk berperang jangka panjang

Menteri Dalam Negeri Venezuela, Diosdado Cabello mengatakan bahwa negaranya sudah siap dalam perang jangka panjang. Pernyataan ini disampaikan menyusul ekspansi militer AS di Laut Karibia. 

Dilansir The Latin Times, Cabello menyebut operasi AS di Karibia tidak ada kaitannya dengan narkoba. Menurutnya, operasi anti-narkoba itu hanya alasan agar Washington dapat menggulingkan pemerintahan Venezuela lewat aksi kekerasan. 

Ia juga menuding Perdana Menteri Trinidad dan Tobago, Kamla Persad-Bissessar memiliki tanggung jawab dalam mengizinkan operasi AS di Karibia. Sebelumnya, Trinidad dan Tobago mendukung operasi anti-narkoba AS di Laut Karibia. 

3. Venezuela mengecam latihan militer AS di Puerto Riko

ilustrasi bendera Venezuela (unsplash.com/pikadzu)
ilustrasi bendera Venezuela (unsplash.com/pikadzu)

Maduro mengkritisi Gubernur Puerto Riko, Jenniffer Gonzalez yang mendukung latihan militer AS di Karibia. Menurutnya, Gonzalez harus menjadi yang terdepan jika invasi ke Venezuela benar dilakukan. 

“Gubernur Puerto Riko bergabung dalam rencana militer AS. Saya mengatakan kepada Gubernur Puerto Riko, jika Anda mengklaim akan menginvasi Venezuela, maka Anda harus menjadi yang pertama untuk datang,” terangnya. 

Sementara itu, opini publik Puerto Riko soal latihan militer AS di Karibia cukup beragam. Sebagian menyebut bahwa latihan militer tersebut penting dilakukan dan lainnya menolak adanya latihan militer AS di wilayahnya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us

Latest in News

See More

Rano Karno: Keberagaman Budaya Modal Bangun Identitas Jakarta sebagai Kota Global

13 Sep 2025, 09:19 WIBNews