Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Video Kapal Induk Beredar, Jepang Desak Perkuat Keamanan Anti-Drone

ilustrasi kapal induk JS Izumo milik Jepang (youtube.com/Military Archive)

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan Jepang, Minoru Kihara, menyerukan penguatan kemampuan anti-drone bagi negaranya. Hal itu dikatakan pada Jumat (10/5/2024), usai video rekaman drone menunjukkan kapal induk JS Izumo di pangkalan maritim Yokosuka, di sebelah barat Tokyo.

Rekaman video itu tersebar dan diunggah di media sosial China pada Maret. Rekaman juga menunjukkan pabrik, bangunan dan fasilitas lain di pangkalan Pasukan Bela Diri Maritim (MSDF) tersebut, yang tersebar di X.

Rekaman yang memperlihatkan fasilitas militer merupakan hal yang sensitif. Kihara tidak mengomentari bagaimana drone itu bisa terbang di atas pangkalan Yokosuka. Dia hanya meminta perlunya merepons kemajuan teknologi drone yang kini telah berkembang pesat.

1. Video rekaman drone ditanggapi secara serius

JS Izumo, yang terlihat sangat dekat dalam video, adalah salah satu dari dua kapal induk Jepang. Kapal tersebut juga ditugaskan membawa pesawat tempur siluman untuk memperkuat kemampuan serangan balik di wilayah Indo-Pasifik.

"Setelah analisis video, kami mencapai kesimpulan bahwa rekaman tersebut kemungkinan besar direkam oleh drone yang sedang terbang," kata Kihara, dikutip Manichi.

"Kami menanggapi temuan ini dengan sangat serius. Jika drone merusak fasilitas pertahanan, hal itu dapat menyebabkan gangguan serius terhadap pertahanan negara kita," tambahnya.

Dia berjanji untuk memperkuat pertahanan di sekitar pangkalan militer. Dia juga berjanji akan mempercepat upaya memperkenalkan anti-drone guna mendaratkan dengan paksa.

2. Pemilik video mengaku mengetahui kegiatannya ilegal

Pemilik video yang memperlihatkan kapal induk MSDF itu mengaku mengunggah di media sosial untuk menarik perhatian, meski tahu bahwa menerbangkan drone di wilayah tersebut adalah ilegal.

Dilansir Kyodo, pemilik video mengatakan drone miliknya tidak dicegat saat mengoperasikannya. Dia menolak rincian kapan rekaman itu diambil atau di mana lokasi lepas landas dan pendaratan drone.

Dalam rumor yang berkembang, video rekaman disebut buatan teknologi kecerdasan buatan (AI). Tapi pemilik video yang tidak disebutkan namanya itu membantahnya.

"Saya tidak ada niat untuk memprovokasi konflik internasional. Saya melakukannya hanya untuk kesenangan," ujarnya.

Dia telah meninggalkan Jepang dan saat ini berada di China. Dia mengaku tindakannya ilegal dan berjanji tidak akan melakukannya lagi.

3. Pelanggaran penerbangan drone meningkat pesat

ilustrasi (Unsplash.com/Bertrand Bouchez)

Pada 2015, drone kecil yang penuh jejak radiasi ditemukan di atap kantor Perdana Menteri Jepang. Ini memicu kekhawatiran mengenai drone dan kemungkinan penggunaan serangan teroris.

Tidak ada korban luka atau kerusakan dalam kejadian tersebut namun pemiliknya divonis bersalah.

Dilansir Associated Press, sejak saat itu penerbangan drone diabatasi di area publik dan diplomatik utama, serta di atas fasilitas tenaga nuklir.

Drone telah digunakan secara luas untuk keperluan industri, pencarian dan penyelamatan serta keamanan. Tapi jumlah pelanggaran yang dilakukan oleh drone juga meningkat pesat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pri Saja
EditorPri Saja
Follow Us