Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Konflik Laut China Selatan, Filipina Serukan Pengusiran Diplomat China

ilustrasi bendera Filipina (Unsplash.com/Sam Balye)
Intinya sih...
  • Eduardo Ano menyerukan agar diplomat China diusir karena menyebarkan disinformasi, misinformasi, dan malinformasi.
  • Transkrip percakapan antara diplomat China dan laksamana Filipina membahas perselisihan di Laut China Selatan (LCS).
  • Ketegangan antara Beijing dan Manila meningkat akibat sengketa perairan LCS, yang dipicu oleh tindakan agresi dan manuver berbahaya dari kedua belah pihak.

Jakarta, IDN Times - Penasihat keamanan nasional Filipina Eduardo Ano menyerukan agar diplomat China diusir. Pada Jumat (10/5/2024), dia mengatakan bahwa Kedutaan Besar China di Manila telah berulang kali menyebarkan disinformasi, misinformasi dan malinformasi.

Ano mengacu pada laporan berita tentang dugaan kebocoran rekaman audio percakapan antara diplomat China dan laksamana Filipina. Percakapan membahas perselisihan di Laut China Selatan (LCS), dengan transkrip menunjukkan laksamana tersebut menyetujui konsesi dengan Beijing.

1. Pejabat China diduga melanggar hukum Filipina karena merekam percakapan

ilustrasi (Unsplash.com/Mara Rivera)

Transkrip percakapan itu menyebutkan laksamana setuju usulan China terkait model baru, di mana Filipina akan menggunakan lebih sedikit kapal dalam perjalanan mengirim pasokan ke petugas di kapal perang Sierra Maddre di Second Thomas Shoal.

Dilansir Reuters, percakapan itu disebut terjadi pada Januari dan transkripnya diberikan oleh pejabat tinggi China yang tidak disebutkan namanya.

Ano mendukung agar Menteri Pertahanan dan Luar Negeri mengambil tindakan yang tepat terhadap pejabat kedutaan China. Dia mengklaim, pejabat yang merekam percakapan telepon itu melanggar Undang-Undang Anti Penyadapan Filipina.

"Orang-orang di kedutaan China, dan mereka yang bertanggung jawab atas pengaruh jahat dan operasi campur tangan ini harus segera disingkirkan dari negara ini," katanya.

2. China menilai usulan pengusiran itu provokatif

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian menyebut komentar pengusiran itu provokatif. Dia mengatakan, diplomat China di Filipina harus diizinkan melakukan tugasnya.

Lin juga mengatakan, pernyataan Manila membuktikan bahwa mereka merasa bersalah di hadapan bukti yang ada.

"China dengan sungguh-sungguh meminta Filipina untuk melindungi personel diplomatik yang relevan dalam menjalankan tugas mereka," katanya, dikutip Bloomberg.

Rekaman audio tersebut menandai ketegangan baru antara Beijing dan Manila mengenai sengketa perairan LCS. Kapal-kapal China dalam beberapa bulan terakhir, berulangkali menembakkan meriam air ke kapal-kapal Filipina.

3. Pengusiran diplomat harus jadi bagian dari perangkat diplomasi

kapal China gunakan meriam air terhadap kapal Filipina (youtube.com/Manila Bulletin Online)

China dan Filipina terlibat serangkaian perselisihan di perairan LCS. Ketegangan meningkat ketika Manila semakin berani dengan dukungan Amerika Serikat (AS) dan sekutunya, meningkatkan aktivitas di perairan yang diduduki pasukan penjaga pantai China.

Dilansir VOA News, Beijing menuduh Manila melakukan pelanggaran dan pengkhianatan. Di sisi lain, Filipina memarahi China atas kebijakan agresi dan manuver berbahaya di wilayah zona ekonomi eksklusifnya.

Pengusiran diplomat China, diperkirakan akan memperparah pertikaian. Selama ini, konflik LCS telah memicu perdebatan sengit dan protes diplomatik.

Julio Amador, analis politik di Manila, mengatakan pengusiran diplomat harus jadi bagian dari perangkat diplomasi Filipina. Ini seiring para pejabat kedutaan China yang tidak menghargai hubungan kerja sama dengan para pejabat Filipina.

"Diplomasi didasarkan pada kepercayaan, namun China berusaha menjadikannya seolah-olah semua pertemuan antara diplomatnya dan perwakilan pemerintah Filipina adalah perundingan dengan hasil yang mengikat," katanya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pri Saja
EditorPri Saja
Follow Us