Wabah Campak di AS Melonjak hingga 800 Kasus pada 2025

Jakarta, IDN Times - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC AS) melaporkan lonjakan kasus campak mencapai 800 kasus di 25 wilayah sepanjang 2025. Angka ini meningkat tajam dari 712 kasus yang tercatat hingga 10 April lalu, menandakan wabah terburuk dalam beberapa dekade terakhir.
Penyebaran campak yang cepat ini mengancam status eliminasi campak AS yang telah dicapai pada 2000, ketika penularan berkelanjutan berhasil dihentikan. CDC mencatat bahwa 94 persen kasus terkait dengan 10 wabah aktif, dengan Texas menjadi pusat penyebaran terbesar.
1. Penyebaran campak terpusat di Texas
Pada Kamis (17/4/2025), Texas melaporkan 561 kasus campak, menjadikannya wilayah dengan jumlah kasus tertinggi di AS. Wabah ini dimulai sejak akhir Januari dan terus berkembang, terutama di komunitas yang tingkat vaksinasinya rendah, seperti komunitas Mennonite di wilayah barat Texas.
“Dua anak yang tidak divaksinasi meninggal dunia akibat campak di Texas, sebuah tragedi yang seharusnya bisa dicegah,” kata ilmuwan senior CDC, David Sugerman, pada Jumat (18/4/2025), dilansir dari Reuters.
CDC juga mengirimkan tambahan personel untuk membantu menangani wabah di Gaines County, pusat penyebaran di Texas.
2. Vaksinasi rendah jadi pemicu utama
CDC melaporkan bahwa 96 persen kasus campak menimpa individu yang tidak divaksinasi atau memiliki status vaksinasi yang tidak diketahui. Vaksin MMR (measles, mumps, rubella) yang memiliki efektivitas hingga 97 persen dengan dua dosis, disebut sebagai cara paling efektif untuk mencegah penyakit ini.
“Kurangnya advokasi kuat untuk vaksinasi dari pejabat kesehatan telah memperburuk situasi,” ujar seorang dokter anak kepada Reuters.
Tingkat vaksinasi yang menurun, ditambah dengan perjalanan internasional oleh individu yang tidak divaksinasi, turut memicu penyebaran campak ke berbagai wilayah.
3. Ancaman terhadap status eliminasi campak
CDC memperingatkan bahwa wabah yang berlangsung lebih dari 12 bulan dapat membahayakan status eliminasi campak AS. Selain Texas, wilayah seperti New Mexico (63 kasus), Kansas, dan Ohio juga melaporkan wabah aktif dengan tiga atau lebih kasus terkait.
“Jika penularan berlanjut, kami bisa kehilangan capaian eliminasi campak yang telah diraih selama lebih dari dua dekade,” kata Sugerman, dilansir dari The Independent.
CDC juga mencatat bahwa jumlah kasus sebenarnya kemungkinan lebih tinggi karena keterlambatan pelaporan dan kurangnya sumber daya akibat pemotongan dana kesehatan masyarakat.