Jakarta, IDN Times - Taiwan melaporkan kasus pertama demam babi Afrika (African swine fever/ASF) pada Rabu (22/10/2025). Kementerian Pertanian (MOA) mengatakan sampel dari babi mati di sebuah peternakan di Distrik Wuqi, Taichung, telah diuji dan dinyatakan positif terkena asam nukleat virus ASF pada 21 Oktober 2025.
Pengujian dilakukan setelah 117 dari sekitar 300 babi di peternakan tersebut mati antara 10-20 Oktober. Alhasil, sebanyak 195 babi di peternakan itu dimusnahkan, bangkainya dikubur, dan tempatnya didisinfeksi, dalam upaya menghilangkan jejak virus.
Menteri Pertanian Chen Junne-jih mengatakan Taiwan akan mengisolasi jenis virus tersebut sebelum secara resmi melaporkannya kepada Organisasi Dunia untuk Kesehatan Hewan (WOAH).
"Isolasi virus membutuhkan waktu dua minggu, tetapi kita tidak bisa menunggu. Kita harus segera menerapkan standar tertinggi untuk mencegah dan mengendalikan kasus wabah tersebut," ungkapnya, dikutip dari AP News.
