Taiwan Blokir Ekspor Semikonduktor ke Afsel karena Relasi dengan China

- Taiwan memblokir ekspor semikonduktor ke Afsel karena tekanan China.
- Kantor Administrasi Perdagangan Internasional Taiwan menilai tindakan Afsel merusak keamanan nasional dan publik di Taiwan.
- Pemblokiran ini menjadi bukti bahwa Taiwan frustasi atas semakin banyaknya negara yang memutuskan hubungan dengannya dan memilih mengakui China.
- Pemblokiran ekspor chip dari Taiwan berdampak buruk pada sektor manufaktur di Afsel.
- Industri manufaktur Taiwan sedang berada di masa-masa sulit dan berpotensi menurunkan daya saung hingga berbuntut pada pemecatan massal pekerja.
Jakarta, IDN Times - Kementerian Ekonomi Taiwan mengumumkan penangguhan ekspor produk semikonduktor buatannya ke Afrika Selatan (Afsel) pada Kamis (25/9/2025). Keputusan ini disebabkan renggangnya hubungan diplomatik antara Afsel dan Taiwan.
Sebelumnya, Afsel sudah menurunkan status kantor perwakilannya dan rencana merelokasi kantor di Pretoria ke Johannesburg atas tekanan dari China. Sementara, pemblokiran ekspor produk chip ini menjadi pertama kalinya dilakukan Taiwan ke negara lain.
1. Balasan atas tekanan Afsel kepada Taiwan
Kantor Administrasi Perdagangan Internasional Taiwan mengatakan bahwa tindakan Afsel telah merusak keamanan nasional dan publik di Taiwan. Langkah ini dilakukan untuk mempertahankan kedaulatannya.
Dilansir Business Tech, keputusan ini menjadi bukti bahwa Taiwan frustasi atas semakin banyaknya negara yang memutuskan hubungan dengannya dan memilih mengakui China. Sementara, Afsel tidak lagi mengakui Taiwan sebagai negara sendiri sejak 1997.
Afsel sudah menekan Taiwan untuk memindahkan kantor perwakilannya dari Pretoria ke Johannesburg pada 2023 setelah KTT BRICS. Afsel juga diutus kembali menyelenggarakan KTT BRICS pada November mendatang.
2. Berdampak buruk pada sektor manufaktur di Afsel

Pemblokiran ekspor chip dari Taiwan ke Afsel dikhawatirkan oleh sejumlah pebisnis. Sebab industri manufaktur Taiwan sedang berada di masa-masa sulit dan berpotensi menurunkan daya saung hingga berbuntut pada pemecatan massal pekerja.
“Dominasi Taiwan dalam produksi dan suplai chip semikonduktor silikon membuat mereka jadi yang utama menyuplai komponen bagi perusahaan besar di Afsel, terutama di sektor otomotif, teknologi informasi, dan kecerdasan buatan (AI),” terang Juru Bicara Partai Aliansi Demokratik, Ryan Smith.
Sebagai informasi, Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC) dikenal sebagai salah satu produsen chip terbesar di dunia. Perusahaan Taiwan ini memproduksi chip canggih yang penting untuk komponen mobil, AI, dan produksi industri.
3. China sebut Taiwan berniat merusak rantai semikonduktor dunia

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun mengecam Taiwan atas pemblokiran ekspor semikonduktor ke Afsel. Ia mengatakan bahwa Taiwan telah melakukan terlibat dalam manipulasi politik.
“Mereka sengaja mengganggu dan merusak stabilitas rantai pasokan chip global dan berusaha menggunakan ini sebagai senjata agar bertahan di tengah kesepakatan komunitas internasional soal prinsip one-China,” tuturnya, dikutip dari Global Times.
China juga mengapresiasi langkah dari Afsel untuk memindahkan Kantor Perwakilan Taiwan. Beijing mengaku sudah siap untuk bekerja sama dalam segala bidang dengan Pretoria, termasuk di bidang semikonduktor untuk menggantikan suplai dari Taiwan.