Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
twitter.com/SputnikInt

Kinshasa, Kongo, IDN Times - Wabah ebola kembali melanda negara Kongo. Kali ini, sebanyak 200 lebih warga dilaporkan tewas akibat penyakit yang satu ini. Tragisnya, para petugas tim medis justru sering dihalang-halangi oleh para pemberontak senjata yang berada di wilayah tersebut. Bagaimana awal ceritanya?

1. Setengah dari jumlah warga yang tewas berasal dari satu kota di Kongo

twitter.com/who

Melansir BBC, lebih dari 200 warga dilaporkan tewas akibat wabah ebola yang melanda negara Kongo sejak Agustus 2018 lalu. Sekitar setengah korban yang tewas ternyata berasal dari sebuah kota Beni, yang berada di wilayah Kava Utara dengan penduduk sekitar 800 ribu. Program vaksinasi ebola sampai saat ini sudah menginokulasi sekitar 25 ribu warga. 

Sayangnya, para petugas tim medis justru sering dihalang-halangi oleh para pemberontak bersenjata sehingga program tersebut sempat terhambat. Hal ini sendiri diungkapkan oleh Menteri Kesehatan Kongo, Oly Ilunga. Seperti yang terjadi pada bulan September 2018 lalu dimana program vaksinasi sempat dihentikan lantaran kelompok pemberontakan melancarkan serangan selama beberapa jam.

2. PBB menyarankan para kelompok bersenjata agar tidak menghalangi para petugas medis

Editorial Team

Tonton lebih seru di