Jakarta, IDN Times - Warga Korea Selatan (Korsel) mengantre untuk memilih presiden berikutnya pada Jumat (30/5/2025). Jumlah antrean panjang warga itu memecahkan rekor sebelumnya.
Ini merupakan hari kedua pemungutan suara awal dalam jajak pendapat akibat deklarasi darurat militer yang dilakukan mantan pemimpin Yoon Suk Yeol. Korea Selatan berbenah di bawah kekacauan politik yang terjadi beberapa bulan terakhir akibat penangguhan pemerintahan sipil yang dilakukan Yoon. Akibat kebijakannya, Yoon dimakzulkan.
Sekaj pemakzulan, Korea Selatan dipimpinan presiden sementara. Kondisi itu terjadi di tengah melambatnya ekonomi Seoul yang bergulat dengan kekacauan perdagangan di luar negeri dan permintaan yang lesu di dalam negeri.
Semua jajak pendapat utama telah menempatkan Lee Jae-myung yang liberal sebagai calon terdepan dalam pemilihan presiden. Survei Gallup baru-baru ini menunjukkan 49 persen responden menganggapnya sebagai kandidat terbaik.
Di belakangnya adalah mantan menteri tenaga kerja konservatif Kim Moon-soo dari Partai Kekuatan Rakyat yang berkuasa, dengan perolehan 35 persen suara.