Jakarta, IDN Times - Sekitar satu juta warga Palestina masih bertahan di Kota Gaza meski Israel telah beberapa kali mengeluarkan perintah evakuasi. Sebagian besar dari mereka menolak untuk pergi karena alasan kelelahan dan kurangnya sumber daya.
Dalam beberapa hari terakhir, militer Israel telah mengintensifkan serangan terhadap Kota Gaza dalam upaya merebut wilayah tersebut. Mereka mengebom gedung-gedung tinggi seraya mempersiapkan tahap aksi militer berikutnya untuk menyerang apa diklaim sebagai benteng terakhir Hamas.
“Suka atau tidak, (Perdana Menteri Israel) Netanyahu, kami tidak akan pergi. Pergi dan hadapi Hamas, pergi dan bunuh mereka. Kami tidak bisa disalahkan. Dan bahkan jika kami dikuburkan di sini, kami tidak akan pergi. Ini adalah tanah saya,” kata warga bernama Ammar Sukkar kepada BBC.
Wael Shaban, yang tinggal di dekat salah satu gedung yang menjadi sasaran bom Israel, mengatakan mereka hanya diberikan waktu 15 menit untuk melarikan diri sebelum serangan terjadi.
“Ketika kami kembali, tenda, tepung, semuanya hilang. Tidak ada yang tersisa. Semua ini untuk memaksa kami pergi ke selatan, tapi kami tidak punya uang untuk pergi. Kami bahkan tidak mampu membeli tepung untuk makan. Transportasi ke selatan harganya 1.500 shekel,” ujarnya.