Jakarta, IDN Times - Warga Negara Indonesia (WNI) yang ditipu untuk bekerja di Kamboja meningkat tajam tahun ini. Jika dibandingkan tahun lalu, jumlah WNI yang tertipu oknum tak bertanggung jawab ini naik sebesar 312 persen.
Para WNI ini awalnya dijanjikan untuk bekerja sebagai customer service, call center atau operator di Kamboja. Sesampainya di sana, mereka malah dipekerjakan di judi online dan diminta untuk menipu warga Indonesia juga.
Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri RI Andy Rachmianto mengatakan, hingga Agustus 2022 kemarin, jumlah WNI yang tertipu terus meningkat.
“Hingga Agustus 2022, kasus yang kita terima mencapai 505 orang,” kata Andy dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi I DPR RI, Rabu (21/9/2022).
Pada tahun 2019 lalu, jumlah WNI yang tertipu lowongan kerja bodong ini ada 119 orang dan semuanya sudah diselamatkan serta kembali ke Indonesia.
Andy menegaskan, saat ini Kemlu RI sedang menyiapkan kepulangan dari 214 WNI dengan kasus yang sama dan wilayah yang sama, yaitu Sihanoukville, Kamboja.
“Dari total itu, 241 WNI telah kami pulangkan selama Agustus dan saat ini kami sedang menyiapkan kepulangan 214 WNI dari Sihanoukville, Kamboja, yang masuk secara non-prosedural,” ucap Andy lagi.
Hingga saat ini, Kemlu dan KBRI Pnhom Penh juga masih menerima pengaduan kasus yang sama yaitu 190 WNI yang masih disekap.
Andy juga mengatakan bahwa Kemlu RI terus bekerja sama dengan instansi terkait di dalam serta di luar negeri, misalnya otoritas dari Kamboja.
Pada 12 Agustus 2022 lalu, Kemlu dan Pemda Sumut juga berhasil menggagalkan keberangkatan tiga kloter pesawat yang membawa 250 WNI di masing-masing pesawat menuju Kamboja.
“Sudah ada tiga tersangka perekrut yang kita tangkap. Mereka adalah orang yang kita anggap bertanggung jawab atas kasus pengiriman WNI non-prosedural ini,” pungkas Andy.