Xanana Gusmao Terpilih Kembali Menjadi PM Timor Leste

Dili, IDN Times - Xanana Gusmao diharapkan akan menduduki jabatan Perdana Menteri Timor Leste lagi menyusul hampir rampungnya penghitungan suara pemilihan anggota parlemen negara tersebut.
Koalisi beberapa partai oposisi dipastikan mendapatkan 49,5% suara dari 99% yang sudah dihitung, di mana hasil resminya akan diumumkan akhir bulan ini, demikian dilansir dari The Guardian.
1. Bentuk koalisi tiga partai kalahkan partai incumbent, Fretilin

Koalisi yang diberi nama Change for Progress Alliance (AMP), terdiri dari partai bentukan Xanana Gusmao yaitu National Congress for Timorese Reconstruction (CNRT), Partai Popular Liberation yang dipimpin oleh mantan Presiden Taur Matan Ruak, dan partai yang berfokus kepada kaum muda, Khunto - berhasil mengalahkan partai incumbent Fretilin yang dipimpin oleh Mari Alkatiri.
Mari Alkatiri mengalami kesulitan menjalankan roda pemerintahan setelah dalam pemilu yang dilangsungkan tahun hanya berhasil unggul 0,2% dari CNRT pimpinan Xanana Gusmao, dan pemerintahannya dibubarkan bulan Januari lalu.
2. Pemungutan suara tanggal 12 Mei berjalan dengan lancar

Pemungutan suara yang dilangsungkan tanggal 12 Mei kemarin berjalan dengan lancar meskipun sempat diwarnai dengan ketegangan dan tindak kekerasan. Sempat dilaporkan bahwa 18 pendukung CNRT mengalami cedera karena diserang oleh pendukung Fretilin minggu lalu.
Pemungutan suara yang berjalan dengan damai ini dan diikuti oleh mayoritas pemilik suara ini telah mendapatkan pujian dari United Nations Development Program (UNDP) dan para pemantau dari luar.
Dilansir dari Sydney Morning Herald, setelah pemerintahan Timor Leste terbentuk, Xanana Gusmao akan melanjutkan perundingan dengan beberapa perusahaan migas termasuk perusahaan Australia, Woodside dan ConocoPhilips menyangkut pengeboran minyak di lepas pantai negara tersebut.
3. Tugas berat Xanana Gusmao di depan mata

Dengan cadangan minyak yang diperkirakan bernilai sekitar $10 miliar dollar, negosiasi ulang menjadi bahan kampanye dalam pemilu kemarin - di mana keputusan pengadilan PBB tahun 2018 membatalkan kesepakatan tahun 2004 yang dianggap tidak adil.
Tantangan lainnya adalah melakukan diversifikasi atas pendapatan negara mereka, di mana pendapatan dari migas diperkirakan akan habis tahun 2026 mendatang.
Xanana Gusmao yang sempat mendekam dalam penjara di Indonesia akibat perjuangannya membebaskan diri dari Indonesia, tercatat sempat menjadi PM negara tersebut dari tahun 2007 sampai 2015, dan menjadi presiden pertama negara tersebut setelah merdeka dari tahun 2002 sampai 2007.