Dewan Kota Dublin Putuskan Cabut Penghargaan Aung San Suu Kyi

Hal ini dimotori penyanyi legendaris Bob Geldof

Berbagai penghargaan internasional pernah diberikan kepada Aung San Suu Kyi saat berjuang menuntut demokrasi dari rumahnya di Myanmar, antara lain penghargaan Nobel Perdamaian dan berbagai penghargaan lainnya.

Namun penanganannya dalam krisis Rohingya telah membuat banyak penghargaan tersebut dipertanyakan, seperti halnya penghargaan Freedom of Dublin dari pemerintah ibukota Irlandia yang diterimanya pada tahun 2012 saat menjalani tahanan rumah.

Bob Geldof protes dengan mengembalikan penghargaan yang pernah diterimanya.

Dewan Kota Dublin Putuskan Cabut Penghargaan Aung San Suu Kyidublincity.ie/

Dilansir dari website Dublin City, disebutkan penghargaan Freedom of Dublin sebagai bentuk pengakuan atas kontribusi seseorang kepada kehidupan kota mereka. Meskipun tidak ada hadiah langsung namun penghargaan ini menawarkan keistimewaan khusus bagi penerimanya.

Salah satu pesohor yang mempertanyakan penghargaan yang diberikan kepada Aung San Suu Kyi adalah penyanyi legendaris Bob Geldof. Pada bulan lalu, dia bahkan mengembalikan penghargaan yang diterimanya pada tahun 2005 sebagai bentuk protes kepada pemerintahan Kota Dublin yang tidak mencabut penghargaan Aung San Suu Kyi, demikian dilansir dari Independent Ireland.

Mayoritas anggota dewan kota mendukung.

Dewan Kota Dublin Putuskan Cabut Penghargaan Aung San Suu KyiJustin Farrelly via independent.ie

Menyikapi sentimen publik dan desakan dari Bob Geldof dan pesohor lainnya, dewan kota Dublin akhirnya bersidang dan memutuskan mencabut penghargaan yang sempat mereka berikan itu. Melalui voting yang dilakukan, 59 anggota dewan menyetujuinya, dua menentang dan satu abstain, demikian dilansir dari The Guardian yang mengutip stasiun RTE.

Salah satu anggota dewan menyatakan bahwa dengan mencabut penghargaan ini akan memberikan tekanan kepada pemerintahan Myanmar agar menghormati para warga negaranya.

Masih menurut The Guardian dengan mengutip Palang Merah Internasional, diperkirakan terdapat 300 ribu penduduk Rohingya yang masih tinggal di propinsi Rakhine di utara Myanmar sejak pengungsian massal yang dimulai bulan Agustus lalu. Dan setiap harinya terdapat sekitar 300 orang yang berusaha mengungsi setiap harinya.

Tindakan dewan kota Dublin ini mungkin bisa dicontoh oleh badan atau instansi yang pernah memberikan penghargaan kepada pemimpin Myanmar ini agar lebih serius melindungi warganya.

y d margalay Photo Verified Writer y d margalay

Happiness is a conscious choice, not an automatic response

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya