Asosiasi Sumo Jepang Akan Mengizinkan Perempuan Masuki Arena

Siap dobrak tradisi jika publik menghendaki

Tokyo, IDN Times - Mendapatkan kritikan tajam atas peraturannya yang seksis dan ketinggalan zaman, Asosiasi Sumo Jepang akhirnya tunduk kepada tekanan publik, dan akan menimbang ulang kebijakan yang melarang perempuan menginjakkan kakinya di arena, yang disebut dohyo.

Para petinggi olah raga tradisional Jepang yang sudah berumur ribuan tahun ini disebutkan akan melakukan survei untuk menentukan sikap publik atas kebijakan pelarangan perempuan, yang dianggap tidak bersih memasuki arena.

Perdebatan ini dipicu oleh sebuah insiden tanggal 14 April 2018 lalu ketika seorang wali kota Maizuru, di Prefektur Kyoto mendadak pingsan sewaktu memberikan pidato di dohya saat berlangsungnya sebuah turnamen sumo.

1. Dua perempuan diminta turun dari arena karena melanggar kesucian dohyo

Asosiasi Sumo Jepang Akan Mengizinkan Perempuan Masuki Arenatwitter.com/@annafifield

Para penonton, termasuk dua orang perempuan, di mana satu di antaranya perawat, langsung melompat ke arena dan memberikan pertolongan pertama kepada sang wali kota.

Ketika sedang memberikan pertolongan pertama inilah seorang wasit Asosiasi Sumo Jepang meminta agar para perempuan meninggalkan dohya.

Insiden ini langsung memicu protes publik dan sejumlah wali kota perempuan di Jepang melancarkan kampanye, agar memperbolehkan mereka menyampaikan pidato di turnamen sumo, sama seperti yang dilakukan oleh para wali kota pria.

2. Wali kota permepuan Jepang tuntut persamaan hak di arena sumo

Asosiasi Sumo Jepang Akan Mengizinkan Perempuan Masuki Arenatwitter.com/@Seekandfind

Seorang wali kota Otsu bernama Naomi Koshi bahkan sudah menyampaikan permintaan tertulis kepada kementerian olah raga dan budaya Jepang. Meminta agar larangan tersebut dicabut, demikian dilansir dari Telegraph UK.

Menurut sang wali kota perempuan, pria dan perempuan sama kedudukannya di bawah konstitusi dan peraturan, bahwa perempuan tidak boleh memasuki dohyo sudah ketinggalan zaman dan harus ditinjau ulang.

Asosiasi Sumo Jepang pernah melakukan survei serupa tahun 2004. Namun mendapatkan kritikan karena hanya menanyai mereka yang pernah menghadiri turnamen tersebut.

3. Ada kebijakan perempuan diperbolehkan masuki arena dalam situasi hidup mati

Asosiasi Sumo Jepang Akan Mengizinkan Perempuan Masuki Arenatwitter.com/@AdamRogers2030

Perdebatan ini muncul di saat yang sulit bagi olah raga ini, di mana popularitasnya menurun dan dilingkupi skandal setelah dua pesumo muda dilaporkan mendapatkan pelecehan seksual.

Menurut seorang profesor komunikasi di Hokkaido Bunkyo University, masalah ini perlu mendapatkan pertimbangan matang. Mengingat akar olah raga sumo berasal dari ritual ilahi dan tidak dapat dibandingkan dengan olah raga lainnya. 

Toh menurut sang profesor, selama ini Asosiasi Sumo Jepang memperbolehkan para perempuan memasuki dohyo dalam situasi hidup mati.

Dilansir dari Japan Times, Asosiasi Sumo Jepang juga mendapatkan seruan agar memperbolehkan anak gadis berpartisipasi dalam event sumo bagi anak-anak lagi.

y d margalay Photo Verified Writer y d margalay

Happiness is a conscious choice, not an automatic response

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya