Jakarta, IDN Times - Yaman disebut berisiko mengalami krisis energi setelah Amerika Serikat (AS) membombardir pelabuhan minyak penting di negara itu pekan lalu. Serangan tersebut mengakibatkan terganggunya pasokan bahan bakar ke seluruh negeri.
Sedikitnya 80 orang dilaporkan tewas dan 150 lainnya terluka akibat serangan udara AS di pelabuhan Ras Isa pada Kamis (17/4/2025). Para korban termasuk pekerja pelabuhan dan paramedis. Serangan tersebut menjadi yang paling mematikan yang pernah dilancarkan AS di Yaman.
Perusahaan Pelabuhan Laut Merah mengatakan, serangan tersebut menyebabkan kerusakan signifikan pada pelabuhan dan mengganggu pasokan bahan bakar.
"Kehancuran tersebut akan menambah penderitaan rakyat Yaman, yang telah diperburuk oleh blokade selama satu dekade,” tambahnya, dilansir dari The New Arab.