Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Serangan AS di Pelabuhan Yaman Tewaskan 38 Orang

Ilustrasi latihan militer (freepik.ckm/freepik)

Jakarta, IDN Times - Serangan udara Amerika Serikat (AS) menghantam pelabuhan bahan bakar Ras Isa di wilayah barat Yaman pada Kamis (17/4/2025), menewaskan sedikitnya 38 orang. Ini menjadi salah satu serangan paling mematikan sejak AS melancarkan operasi militer terhadap kelompok yang didukung Iran tersebut.

Serangan menargetkan infrastruktur yang dianggap sebagai sumber pendapatan ilegal Houthi. Namun, laporan dari kelompok Houthi menyebutkan kebanyakan korban adalah pekerja sipil dan paramedis, yang memicu kecaman atas dampak kemanusiaan dari operasi ini.

1. Tujuan serangan AS

Serangan udara AS bertujuan melemahkan kekuatan ekonomi kelompok Houthi dengan menghancurkan pelabuhan Ras Isa, yang digunakan untuk mengimpor bahan bakar. Menurut Komando Pusat AS (CENTCOM), bahan bakar ini menjadi sumber pendanaan operasi militer Houthi dan alat untuk mengendalikan rakyat Yaman.

“Kami bertindak untuk menghilangkan sumber pendapatan ilegal Houthi yang mendanai teror di kawasan selama lebih dari satu dekade,” ujar pernyataan CENTCOM.

Namun, operasi ini menuai kritik karena dampaknya terhadap warga sipil. Houthi menyebut pelabuhan tersebut vital untuk pasokan bahan bakar bagi rakyat Yaman, yang sudah terdampak parah akibat perang berkepanjangan.

Serangan ini juga memicu kebakaran besar, dengan data satelit NASA menunjukkan tanda panas intens di lokasi dekat Pulau Kamaran.

2. Korban dan kerusakan

Media Houthi melaporkan bahwa serangan menewaskan 38 orang dan melukai 102 lainnya, termasuk paramedis dan pekerja sipil. Rekaman yang disiarkan menunjukkan puing-puing dan korban di lokasi, dengan kobaran api besar akibat ledakan.

“Agresi ini adalah pelanggaran mencolok terhadap kedaulatan Yaman dan menargetkan seluruh rakyat Yaman,” kata pernyataan Houthi melalui kantor berita SABA, dilansir dari The Times of India.

Meski CENTCOM tidak mengakui adanya korban sipil, laporan dari Reuters menyebutkan ini adalah salah satu hari paling mematikan sejak kampanye AS dimulai pada Maret 2025. Serangan sebelumnya pada bulan yang sama telah menewaskan lebih dari 50 orang, menurut pejabat Houthi, menambah kekhawatiran akan eskalasi konflik.

3. Reaksi dan implikasi

Houthi mengecam serangan tersebut sebagai tindakan agresi yang tidak dapat dibenarkan, bersumpah untuk tetap melawan meski mendapat tekanan militer AS. Mereka juga mengaitkan serangan ini dengan dukungan AS terhadap Israel, menyusul aksi Houthi menargetkan kapal-kapal terkait Israel di Laut Merah sebagai respons atas blokade Gaza.

“Yaman tidak akan mundur dari dukungannya untuk Palestina, apa pun konsekuensinya,” ujar pernyataan kelompok tersebut, dikutip dari Al Jazeera.

Di sisi lain, AS menyatakan kampanye ini bagian dari strategi untuk menekan Iran, yang dituduh mendukung Houthi. Namun, serangan berulang yang menimbulkan korban sipil berisiko memperburuk situasi kemanusiaan di Yaman dan meningkatkan ketegangan regional, terutama di tengah konflik yang meluas di Timur Tengah. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rama
EditorRama
Follow Us